Fahri Sebut Forum Ini Momentum Selesaikan Masalah Rohingya
jpnn.com, NUSA DUA - DPR RI menjadi tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Parlemen Dunia di Nusa Dua, Bali, 6-7 September 2017. Dalam pertemuan anggota Parlemen Dunia "World Parliamentary Forum on Sustainable Development" tersebut, sebanyak 48 negara hadir berpartisipasi dan 12 lembaga internasional terlibat menjadi observer (peninjau). Hadir pula 15 tokoh internasional dari berbagai bidang yang akan berbicara seputar kebijakan politik, ekonomi dan masalah global.
Terdapat nama-nama lembaga internasional yang selama ini terlibat dalam kerja-kerja kemitraan dengan parlemen dunia, seperti ASEAN Inter Parliamentary Assembly (AIPA), Women Political Leaders (WPL), Global Parliamentarians Against Corruption (GOPAC), UNDP, dan lain sebagainya.
Menariknya, deretan nama-nama negara yang hadir, terdapat negara-negara yang selama ini menjadi pembicaraan internasional, terutama terkait masalah kemanusiaan di Rohingya.
Ada Bangladesh, negara tetangga Myanmar yang hingga hari ini masih enggan membuka perbatasannya menampung pengungsi Rohingya. Ada juga delegasi dari Turki dimana negara tersebut terlihat paling menonjol dalam menginisiasi bantuan kemanusiaan di Rohingya. Termasuk melakukan ancaman dan tekanan politik dan militer ke Myanmar. Sayangnya, parlemen Myanmar tak hadir dalam pertemuan parlemen dunia yang sedang berlangsung.
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah sendiri dijadwalkan akan memimpin Pleno dengan tema "SDGs and Climate Change". Tema ini akan merumuskan jawaban dari pertanyaan dunia tentang bagaimana parlemen menindaklanjuti kesepakatan Paris Agreement untuk berjuang menyelamatkan bumi dari pemanasan global.
Tema ini juga bertujuan untuk membahas kebutuhan dunia yang bisa dilakukan agar seluruh dunia bisa berhasil dalam program SDGs.
Fahri Hamzah mengatakan bahwa momentum Konferensi Parlemen Dunia bisa menjadi momentum bersejarah dunia, dimana parlemen dunia bisa melakukan inisiatif bersama untuk menyelesaikan masalah kemanusiaan di Rohingya.
Fahri Hamzah sendiri juga akan mendorong pertemuan empat delegasi Indonesia, Turki, Bangladesh dan Myanmar, untuk mendapatkan solusi dan formula bagi masalah di Myanmar.
Konferensi Parlemen Dunia bisa menjadi momentum bersejarah dunia untuk melakukan inisiatif bersama dalam menyelesaikan masalah kemanusiaan di Rohingya.
- Usut Tuntas Kasus Penembakan Polisi di Solok Selatan: Menunggu Implementasi Revolusi Mental Polri
- DPR Dukung Penuh Menko Polkam Lindungi Pelajar dari Judi Online
- Cucun Hadiri Kolaborasi Medsos DPR RI dengan Masyarakat Digital di Lembang
- SHP Pemprov Bali Belum Dicoret dari Daftar Aset, Wayan Sudirta DPR Minta Penjabat Gubernur Taati Hukum
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital
- Komisi III DPR Menghadapi Dilema dalam Memilih Pimpinan dan Dewas KPK, Apa Itu?