Fahri: Waspada Pak Jokowi, Ada Tikus Mati di Lumbung Padi
“Ini bukan soal angka statistik tapi ini adalah politik ekonomi pangan, dan lebih dari ekonomi politik, pangan dalam hal ini beras membawa pengaruh bagi pertahanan negara. Ketidakpastian beras adalah ketidakpastian stabilitas dan daya tahan nasional. Ini serius,” cetusnya.
Pangan, kata Pimpinan DPR bidang Kokesra itu, berpotensi menjadi ancaman nontradisional dan nonkovensional bagi pertahanan negara, bukan hanya dalam masalah ketersediaan. Tapi juga dalam perang dagang komoditas.
“Karena itu isu impor beras dan mafia impor ini dapat dikategorikan kepada isu keamanan nasional,” ucap Fahri.
Sedang paksaan pembukaan kran impor pangan, masih menurut Fahri, akan membawa kenaikan inflasi, keresahan petani dan runtuhnya kedaulatan pangan.
“Ini menunjukkan rapuhnya kedaulatan nasional akibat bolongnya pertahanan negara nir militer,” katanya lagi.
Oleh karena itu, Fahri mengingatkan supaya jangan main-main soal perut rakyat. Bahkan, dia mengatakan biar pejabat petugas berantem, tetap waspada.
“Mari dorong keterbukaan, ada apa di balik simpang siur ini. Waspada Pak Jokowi, ada tikus mati di lumbung padi,” tutup Fahri yang tak lupa menyampaikan ucapan selamat kepada Kepala Bulog atas keberaniannya. (jpnn)
Fahri Hamzah menanggapi polemik antara Kepala Bulog Budi Waseso dengan Mendag Enggastiasto soal impor beras.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Soal Rencana Impor Beras 1 Juta Ton, DPR Minta Pemerintah Serap Gabah Petani Lokal Dahulu
- Sejumlah Tokoh Merapat ke Kediaman Prabowo, Dari Fahri Hamzah Hingga Budiman
- Orang Dekat Prabowo Beri Sinyal Fahri Hamzah jadi Menteri Perumahan
- Pengamat Pertanian Sebut Impor Beras Langkah yang Tepat
- Kebijakan Impor Beras Dinilai Efektif Jaga Stabilitas Harga
- Skema Impor Menyuburkan Praktik Ilegal, KPK Wajib Usut Skandal Demurrage Rp 294 M