FAI Mengabdi untuk Sekolah Terpencil di Kampung Cilember

FAI Mengabdi untuk Sekolah Terpencil di Kampung Cilember
Forum Akhlak Indonesia (FAI) bekerja sama dengan Mahaka X resmi memulai rangkaian kegiatan 'FAI Mengabdi' di Kampung Cilember, Desa Lebak Muncang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung pada 20 Juli 2024. Foto: Dok. FAI

Dengan pengoptimalan program-program yang akan dilaksanakan.

"Kami harapkan kegiatan FAI Mengabdi ini dapat memberikan dampak dan manfaat yang baik bagi masyarakat Indonesia," ujar Rovito.

Sementara itu, Ketua Pelaksana dari FAI Mengabdi, Beatrix Halim menambahkan fokus dari kegiatan ini yaitu kepada daerah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar).

“Jadi, sesi pertama kegiatan ini ada di Desa Lebak Muncang, Ciwidey. Di sana hanya ada 1 sekolah dengan 1 ruang kelas untuk menampung sekitar 60 anak tanpa adanya toilet ataupun perpustakaan," ungkapnya.

"Kebanyakan anak-anak di sana harus berjalan kaki sejak pagi buta untuk mencapai ke sekolah. Jarak paling dekat itu 3 kilometer dan yang paling jauh ada di 9 kilometer,” lanjut Beatrix saat menjelaskan proses pemilihan tempat untuk sesi pertama kegiatan FAI.

Beatrix juga menyampaikan materi yang disampaikan adalah materi-materi yang memang beririsan langsung dengan kehidupan sehari hari. Misalnya, seperti Wawasan Kebangsaan, Akhlak, Bahasa Asing, Numerik, Teknologi dan 3K (Kebersihan, Keselamatan, dan Kesehatan).

Menurut dia, kegiatan ini mendapatkan respon yang positif baik dari sang pemilik sekolah atau yang sering disapa “Abah Darwin” maupun warga sekitar.

“Kami sangat berterima kasih dan bersyukur karna masih ada yang peduli terhadap kondisi pendidikan di sekolah kami. Abah dan anak-anak di sini akan tetus mendoakan rekan-rekan dari FAI untuk terus semangat dalam melanjutkan perjuangan ini. Dimana untuk membantu banyak anak-anak dan sekolah lainnya yang ada di Indonesia," ujarnya.(fri/jpnn)

Forum Akhlak Indonesia (FAI) bekerja sama Mahaka X resmi memulai rangkaian kegiatan 'FAI Mengabdi' di Kampung Cilember, Desa Lebak Muncang, Kecamatan Ciwidey.


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News