Faisal Basri Ingatkan KPPU Tidak Urusi Masalah Kecil

Faisal Basri Ingatkan KPPU Tidak Urusi Masalah Kecil
Faisal Basri disumpah dalam sidang di KPPU. Foto: Istimewa for JPNN

"Itu bukanlah perkara besar. Seharusnya hal itu dapat diselesaikan di antara kedua perusahaan yang bersengketa tanpa melibatkan KPPU. KPPU jangan urus masalah remeh-temeh. Masih banyak persoalan yang lebih besar," ujar Faisal.

Menanggapi pertanyaan investigator mengenai adanya sanksi terhadap pedagang (outlet) yang tidak memenuhi target, Faisal menjelaskan, di dunia bisnis faktor trust sangat penting.

"Jadi, kalau ada outlet dikenakan sanksi itu disebabkan oleh permasalahan dari outlet itu sendiri yang mungkin menyalahi kesepakatan," katanya.

Dia menambahkan, dalam persaingan bisnis, pemain baru dapat diterima pasar jika mampu menggelontorkan modal besar, penetrasi pasar yang kuat, menjalankan berbagai kegiatan promosi, dan lobby ke berbagai pihak.

Sebaliknya, perusahaan yang dominan mampu bertahan dengan ditunjang oleh pengeluaran yang tinggi untuk menjaga keberadaannya, kepercayaan masyarakat untuk tetap menggunakan produk, dan terus melakukan inovasi teknologi.

"Persaingan usaha itu terjadi setiap hari di berbagai tempat. Tinggal tergantung dari pedagang baik di tingkat grosir maupun eceran mau memilih produk mana yang akan dijual," tambah Faisal.

Menurutnya, faktor-faktor yang mendasari seorang pedagang memilih produk untuk dijual adalah perputaran (turnover) produk yang tinggi atau yang laku di pasar.

Pedagang juga memilih produk yang memberikan keuntungan besar serta ketersediaan dan pengantaraan barang yang tepat waktu. Di samping itu, ada tenggang waktu pembayaran kepada pemilik barang.

Pengamat ekonomi Faisal Basri mengatakan, persaingan industri air minum dalam kemasan (AMDK) di Indonesia relatif sehat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News