Faisal Basri: Kemiskinan di Indonesia Belum Terselesaikan

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat ekonomi Faisal Basri mengatakan, permasalahan kemiskinan di Indonesia belum terselesaikan.
Pasalnya, masyarakat berpendapatan rendah masih sangat tinggi, yakni 40 persen.
"Pemerintah harus hadir untuk memberdayakan yang paling lemah (40 persen rakyat miskin)," kata Faisal dalam diskusi bertajuk Memilih Pemimpin Masa Depan Pro Ekonomi Rakyat yang digelar IndoSterling Forum (ISF) di Conclave Auditorium, Jakarta Selatan, Rabu (15/8).
Dia menambahkan, sebagian besar dari kelompok terbawah itu berprofesi sebagai petani. Menurut Faisal, petani di Indonesia belum sejahtera.
Selain itu, upah riil buruh tani terus mengalami penurunan. Hal tersebut berbanding dengan gaji di perkotaan yang selalu naik.
Fasial menyebutkan, sebanyak 61 persen penduduk miskin hidup di desa.
"Kalau kita ingin menuntaskan orang miskin, ya, hantam di ulu hatinya, di desa,” kata Faisal.
Founder IndoSterling Group William Henley menjelaskan, pihaknya sengaja menggelar diskusi itu untuk membahas topik terhangat.
Pengamat ekonomi Faisal Basri mengatakan, permasalahan kemiskinan di Indonesia belum terselesaikan.
- Ini Legasi Nana Sudjana Selama Memimpin Jateng
- Kementrans Tetap Siap Sukseskan Program Presiden Prabowo Meski Kena Efisiensi Anggaran
- Mendes Yandri Ajak Ahmad Luthfi Manfaatkan BUMDes untuk Pangkas Kemiskinan di Jateng
- Wamendes Dorong Satu Data Tunggal Demi Percepat Pengentasan Kemiskinan di Level Desa
- Prabowo Belajar dari PM India soal Pengentasan Kemiskinan
- Kemiskinan Petani dan Upaya Swasembada Pangan