Faisal Basri, Mengejar Kursi Gubernur DKI Jakarta dengan Modal Saweran
Dapat Rp 4,7 Juta dari Bantingan Jemaat Gereja
Minggu, 05 Februari 2012 – 00:05 WIB
"Mereka bilang Faisal terlambat. Saat ini kami sedang menawarkan untuk mereka yang mau paling tinggi tawarannya," katanya yang menirukan ucapan salah seorang petinggi PAN saat itu.
Sejak itu Faisal tak lagi percaya kepada partai politik. "Anda bayangkan, kepemimpinan yang merupakan amanah digadaikan untuk penawar tertinggi. Politik macam apa itu," ujarnya.
Pulang dari diskusi di Gandaria, Faisal salat Istikharah. "Lalu, saya ajak istri dan anak-anak ke lantai atas. Saya minta pendapat mereka dan ternyata semuanya mendukung. Ya sudah, mantap saya," tutur dosen yang saat kuliah lebih sering menginap di Masjid Arif Rahman Hakim, UI, tersebut.
Bagi Faisal, panggilan memimpin Jakarta adalah kesempatan memperbaiki Indonesia dari jantungnya. "Saya sebenarnya sedang di posisi sangat nyaman dengan aktivitas sebelumnya, mengajar, meneliti, mengisi seminar. Tapi, menyelamatkan Jakarta itu bisa jadi ujung tombak mengubah Indonesia," katanya sembari memandang lurus ke depan.
Faisal Basri kini rajin blusukan ke kampung-kampung di pelosok Jakarta. Itu adalah bagian dari ikhtiarnya untuk maju sebagai calon orang nomor satu
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara