Faisal Diminta Mundur dari Golkar Seperti Idrus Marham
jpnn.com, MEDAN - Partai Golkar mengambil sikap tegas terhadap Muhammad Faisal pascapenangkapan yang dilakukan KPK beberapa waktu lalu.
Muhammad Faisal yang tersandung kasus suap mantan Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho langsung dinonaktifkan dari posisinya sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar di DPRD Sumut dan sebagai kader.
Hal ini dilakukan Golkar Sumut untuk mewujudkan Golkar Bersih. Pelaksana Tugas (Plt) DPD Partai Golkar Sumut, Ahmad Doli Kurnia mengimbau para kader agar berbenah.
Menurut Doli, pascapenangkapan Faisal oleh KPK, setiap kader hendaknya mengambil hikmah dan pelajaran dari peristiwa itu agar tidak melakukan hal yang sama.
“Tentunya, kami merasa prihatin atas peristiwa itu. Walaupun kami bisa memahami langkah yang ditempuh KPK demi penegakan hukum,” katanya, Kamis (27/9).
Doli menjelaskan, tindakan KPK tersebut merupakan kelanjutan dari tahapan proses hukum yang dijalani pascapenetapan tersangka terhadap 38 anggota DPRD Provinsi Sumut.
“Sejak itu Partai Golkar sudah mengikhlaskan kader-kadernya yang terjerat KPK untuk mengikuti proses hukum yang berlaku,” katanya.
Doli juga mengaku sudah menon-aktifkan yang bersangkutan dari segala posisi dan jabatan di partai. “Sama seperti yang diberlakukan kepada semua kader yang terjerat kasus hukum secara nasional, sebagai konsekuensi dari keinginan kuat untuk mewujudkan Golkar Bersih,” katanya.
Partai Golkar mengambil sikap tegas terhadap Muhammad Faisal pascapenangkapan yang dilakukan KPK beberapa waktu lalu.
- Golkar Bersama Airlangga, Jokowi, Prabowo Hingga Bobby Berkurban di Sumut
- 243 Orang Sudah Daftar, Golkar Segera Seleksi Balon Kada di Sumut
- Golkar Sumut Siap Memenangkan Airlangga di Pilpres 2024
- Musa Rajekshah Resmi Jadi Ketua Golkar Sumut
- Kader di Sumut Dukung Airlangga Hartarto Kembali Pimpin Golkar
- KPK Jemput Paksa Ketua Fraksi Golkar Sumut