Faisal Seto

Oleh: Dahlan Iskan

Faisal Seto
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

31. Dalam pertemuan dengan Managing Director IMF Kristalina Georgieva hari Rabu tanggal 9 Agustus 2023 yang lalu, Beliau menyampaikan apresiasi terhadap program hilirisasi nikel yang sudah dilakukan oleh Pemerintah yang sudah berkontribusi signifikan terhadap perekonomian dan stabilitas makro Indonesia. Beliau juga menyampaikan permintaan maaf kepada Pemerintah Indonesia melalui Pak Luhut, jika laporan IMF yang keluar baru-baru ini menimbulkan polemik di Indonesia. Pak Luhut dan Ibu Kristalina memang sahabat baik yang sudah terbangun sejak tahun 2018, jadi keduanya bisa berbicara secara terbuka dan dari hati ke hati;

32. Jika dunia internasional saja mengapresiasi upaya Presiden Jokowi melakukan hilirisasi ini, sangat disayangkan masih ada orang-orang di dalam negeri yang mengkritik tanpa dasar, apalagi sampai bilang Presiden Jokowi menyampaikan data yang menyesatkan;

33. Terakhir, ada satu pertanyaan yang cukup banyak saya peroleh akhir-akhir ini, yaitu bagaimana kelanjutan program hilirisasi dan transformasi ekonomi setelah Presiden Jokowi selesai pada tahun 2024? Pertanyaan seperti ini cukup bertubi-tubi saya terima. Jawabannya tentu saja akan berlanjut karena ini sudah menjadi program pemerintah. Meskipun saya tidak tahu apakah para investor ini puas dengan jawaban saya;

34. Masih banyak kekurangan dari program hilirisasi yang kita lakukan saat ini, oleh karena itu kritik dan masukan tetap kami butuhkan. Tentunya dengan dasar dan analisis yang jelas dan tidak asal tuduh apalagi sampai menyebutkan data yang Presiden Jokowi sampaikan menyesatkan.

***

Saya menghubungi Faisal Basri. Saya minta tanggapannya. Ia membalas pendek.

"Pak Dahlan yb, saya sudah dikirimi tulisan dimaksud oleh Pak Luhut," tulis ahli ekonomi berusia 63 tahun asal Bandung itu.

Saya juga bertanya soal video yang viral itu: diambil di forum apa dan apakah itu video lama.

PENDAPAT paling kritis soal program hilirisasi tambang nikel, Anda sudah tahu: datang dari Dr Faisal Basri. Ekonom Universitas Indonesia yang sangat populer.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News