Fakta-fakta Mengejutkan soal Panti Sosial Tunas Bangsa

Fakta-fakta Mengejutkan soal Panti Sosial Tunas Bangsa
Tim Unit Idik VI PPA Polresta Pekanbaru menggiring Lili ke dalam sel tahanan Mapolresta Pekanbaru. Selasa dini hari (31/1/20170/). Foto : ARIEF BUDI KUSUMA/RIAU POS

Meski kondisi lima panti asuhan dan panti sosial tersebut kurang layak, penampilan keluarga Lili bertolak belakang.

Dia tampak orang berpunya. Mobil pribadinya saja empat. Salah satunya Mitsubishi Strada yang biasa dipakai Lili.

Ada yang menduga, pundi-pundi kekayaan yayasan dan pribadi Lili diperoleh dari pemberian para donatur dan usaha para penghuni panti yang disuruh meminta-minta di lampu merah.

Cerita lebih jelas tentang pemasukan Lili diungkapkan Ketua LPAI Riau Ester Yuliana.

Dia menceritakan, saat melakukan eksekusi di panti Jalan Cenderawasih, dua orang lansia mengaku disuruh meminta-minta oleh Lili.

’’Dari pengakuan dua ibu itu, setiap hari minimal Rp 300 ribu disetorkan ke Lili. Dan bagian terbesar untuk Lili,’’ ungkap Ester kepada Riau Pos (Jawa Pos Group).

Perinciannya, Rp 200 ribu untuk Lili dan sisanya diberikan kepada dua lansia yang mencari selama seharian itu.

Ada pula penghuni panti yang membayar Rp 45 juta kepada Lili. Hal itu, lanjut Ester, terungkap setelah seorang penghuni bernama Andi menceritakan semuanya.

Peristiwa meninggalnya anak balita M. Zikli, 18 bulan, di Panti Asuhan Tunas Bangsa Pekanbaru, Riau, menyedot perhatian publik. Sang pemilik panti,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News