Fakta-fakta Penyebab Kebakaran Tempat Pengepul BBM di Palembang, Ternyata

jpnn.com, PALEMBANG - Lahan tempat pengepul Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar milik Aipda Sapadarudin di jalan Mayjend Satibi Darwis, Karya Jaya, Kertapati Palembang hangus terbakar pada Kamis (22/9) pukul 12.10 WIB.
Lahan milik anggota Jatanras Polda Sumsel tersebut sudah disewakan kepada orang lain berinisial BR.
Satu rumah mewah milik Aipda Saparudin, beberapa mobil tangki, serta 3 ruko tempat jualan warung makan dan satu toko bangunan yang berada di dekat lokasi kejadian juga ikut terbakar.
Lantas, apa penyebab kebakaran tersebut? Berikut fakta-faktanya:
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Mokhamad Ngajib mengatakan, kebakaran terjadi akibat dari percikan api yang terjadi pada saat pemindahan BBM jenis solar dari mobil tangki ke termot (tempat penampungan) yang ada di lokasi tersebut.
"Jadi berdasarkan hasil olah TKP yang dilakukan bersama dengan pihak labfor Polda Sumsel dan keterangan para saksi, penyebab dari kebakaran akibat dari percikan api," kata Ngajib, Senin (26/9).
Percikan api itu menyambar ke BBM, sehingga api menjadi besar dan menghanguskan semua barang yang ada di sana.
"Percikan api itu sendiri berasal dari alat sedot untuk memindahkan dari mobil tangki ke termot-termot (tempat penampungan) yang ada di lokasi tersebut," jelasnya.
Tempat pengepul Bahan Bakar Minyak (BBM) di Jalan Mayjend Satibi Darwis hangus terbakar, berikut faktanya.
- Bareskrim Bongkar Kecurangan di SPBU Sukabumi, Konsumen Dirugikan Rp1,4 Miliar Per Tahun
- Akademisi Dorong Pemerintah Sosialisasi Tata Kelola LPG 3 Kilogram Lebih Masif
- TNI AL Tangkap Pelaku Illegal Tapping BBM di Terminal Kualanamu, PT Pertamina Berikan Apresiasi
- Upaya Pertamina Tekan Emisi Karbon dengan Mengoptimalkan EBT dan Bioenergi
- Sangat Berbahaya, Pencurian Avtur Harus Ditindak Tegas!
- Dampak Efisiensi, Anggaran Gaji Pegawai KY Hanya Cukup sampai Oktober