Fakta-fakta Temuan Polisi Atas Kematian Editor Metro TV, Nomor Empat...
Kemudian, penyidik mendalami masalah lain yang diduga menjadi pemicu Yodi Prabowo melakukan aksi bunuh diri. Apalagi, beberapa kali korban menyampaikan kalimat yang aneh kepada pacarnya.
“Kalau saya tidak ada bagaimana?” kata Tubagus menirukan ucapan korban ke kekasihnya. Dalam penafsiran kepolisian, kata “tidak ada” itu adalah meninggal dunia.
“Menurut tafsiran kami, “kalau saya tidak ada” ini saya meninggal. Ini disampaikan berulang-ulang. Kemudian, di antara mereka (korban dan pacarnya) ada rencana menikah tahun depan,” beber Tubagus.
3. Positif Narkoba
Polisi menyebut Yodi Prabowo positif mengonsumsi narkoba berdasarkan hasil autopsi.
"Hasil 'screening' (penyaringan) narkoba, di dalam urine (Yodi) kami temukan ampetamin positif," kata Dokter Spesialis Forensik Instalasi Dokfor Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Kramat Jati Jakarta Timur, Arif Wahyono di Polda Metro Jaya, Sabtu.
Arif mengatakan fakta tersebut didapatkan saat polisi melakukan autopsi terhadap jasad Yodi. Amfetamin diketahui sebagai zat yang kerap ditemui dalam narkoba jenis pil ekstasi.
Pada kesempatan yang sama, Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat menambahkan, kandungan ekstasi di dalam tubuh Yodi turut memperkuat dugaan bunuh diri.
Kematian editor Metro TV Yodi Prabowo akhirnya terkuak. Polisi menduga almarhum meninggal karena bunuh diri.
- Innalillahi, Kru TV One Mengalami Kecelakaan di Tol Pemalang
- PDIP Bakal Laporkan 2 Media Milik Surya Paloh ke Dewan Pers
- 5 Berita Terpopuler: Anies Baswedan Bikin Rugi Ratusan Triliun, Jadi Editor Metro TV Dibunuh atau Bunuh Diri? Heboh Pelda Junaidi
- Ibunda Almarhum Yodi Prabowo: Ini ada Skenario Hebat, Anak Kami Enggak Bunuh Diri
- Ayah Yodi Prabowo Berikan Keterangan Terkait Baju Tanpa Bercak Darah, Polisi Bilang Begini
- Tolak Bukti dari Keluarga Almarhum Yodi Prabowo, Polisi Ogah Dalami Petunjuk Dukun