Fakta-Fakta Tentang Pelantikan Sederhana Sang Presiden

jpnn.com - MANILA - Rodrigo Roa Duterte resmi dilantik sebaga ipresiden ke-16 Filipina. Pelantikan dilakukan di Istana Malacanang, Manila. Tidak seperti para presiden pendahulunya, Bapak empat anak itu meminta pengambilan sumpahnya sebagai pemimpin negara dilakukan secara sederhana. Tidak ada pesta dan arak-arakan di jalan.

"Tidak ada satu orang pemimpin pun yang bisa sukses dalam segala masalah nasional yang penting dan signifikan, kecuali dia mendapatkan dukungan dan kerja sama dari masyarakat yang dipimpinnya," ujar Duterte setelah disumpah.

 Dia berjanji melakukan perubahan pada sistem politik Filipina yang dinilai bobrok. Selain itu, Duterte bakal berupaya mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap pemimpin yang mulai pudar.

Juga mengembalikan kepercayaan publik terhadap sistem hukum dan kinerja pegawai negeri sipil. Namun, Duterte juga mengakui bahwa dirinya memiliki keterbatasan.

"Sebagai seorang pengacara dan mantan jaksa, saya tahu batas kekuatan dan otoritas presiden. Saya tahu apa yang diperbolehkan oleh hukum dan apa yang tidak," tegasnya.

Duterte memiliki banyak program yang membutuhkan dukungan penuh dari rakyat. Dalam perang melawan kejahatan, misalnya, presiden pertama dari Mindanao itu berencana menerapkan lagi hukuman mati. Polisi juga diberi kewenangan untuk menembak mati penjahat.
(AFP/Reuters/BBC/Inquirer/sha/c11/any/flo/jpnn)

Fakta-fakta tentang pelantikan Duterte:

1. Pelantikan dilakukan secara sederhana. Dia didampingi keluarganya saat mengucapkan sumpah sebagai presiden.

2. Hanya media milik pemerintah yang boleh meliput jalannya upacara pelantikan pria 71 tahun tersebut.