Fakta Memilukan Nasib Guru Honorer di Tulungagung, Tolong Angkat Jadi PPPK
Dengan diangkat menjadi ASN PPPK, para GTT berharap jerih payah mereka bekerja sebagai pendidik bisa digunakan untuk kebutuhan rumah tangga.
"Dahulu kami dijanjikan mendapat bantuan uang transportasi dari pemerintah (daerah) sebesar Rp 400 ribu per bulan, tetapi nyatanya sampai detik ini kami belum pernah sekali pun terima," tuturnya.
Dikonfirmasi terkait hal itu, Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Tulungagung Syaifudin Zuhri menyatakan sudah mendengar keluhan para GTT.
Akan tetapi, pihaknya saat ini hanya bisa membantu para guru honorer sesuai regulasi dan anggaran yang ada.
"Kami perjuangkan dari regulasi yang menjadikan haknya dia dulu, maka harus dikomunikasikan dengan DPRD," ucap Syaifudin.
Berbeda dengan data Budi Hartono, Syaifudin Zuhri menyebut saat ini hanya 137 guru non-PG yang belum terakomodir. (antara/jpnn)
Beginilah fakta memilukan nasib guru honorer berstatus GTT di Tulungagung yang menuntut diangkat jadi ASN PPPK. Selama ini upah mereka minim sekali.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Dana Sertifikasi Guru PNS dan PPPK Cair, Alhamdulillah
- Somasi Dicueki Guru Supriyani, Diskominfo Tunggu Arahan Bupati Konsel
- Penjelasan Mendikdasmen soal Penempatan Guru PPPK, Sekolah Swasta Bisa Lega
- Guru Honorer Supriyani Dituntut Bebas, Komisi III DPR: Kasus Itu Tidak Layak Disidangkan
- Karyawan Bank BUMN Ditangkap setelah Mencuri Cek Rp 99,5 Juta Milik Nasabah
- Reaksi Kapolri Kasus Supriyani, Sampai pakai Kata Pecat