Fakta Mengejutkan di Balik Pabrik Tahu Berformalin
jpnn.com, PALEMBANG - Tahu berformalin yang ditemukan kali ini menggemparkan. Sang pengusaha menyalahkan pedagang. Tapi, temuan teranyar justru tahu-tahu itu, sudah dicampur formalin sejak dari pabrik.
--
PULUHAN kaleng cat tembok ukuran 25 kg (20 liter) berisi tahu berjejer di depan rumah dan pabrik tahu milik Agustina alias Bety (39) di Jl Putri Rambut Selako, Ilir Barat (IB) I, Palembang, Sumatera Selatan.
Tahu-tahu bulat besar dan kecil itu, dibungkus dengan plastik dalam rendaman air. Disusun satu per satu dan siap angkut ke pasar.
Saat itu, Senin (29/5), sekitar pukul 10.00 WIB. Mengaku sebagai pedagang, wartawan Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group) bisa membeli tahu milik Bety.
“Tahu ini (baru jadi, red). Cepat hancur. Kalau mau beli untuk dagang (awet, red) ke rumah saja. Temui bos,” ujar seorang pekerja wanita di pabrik 15x15 meter persegi persis di samping rumah Bety.
Areal rumah plus pabrik tahu Bety cukup luas, 30x30 meter persegi. Jumlah pekerja di sana, 15 orang. Di tengah pabrik ada bak air ukuran 2x1,5 meter persegi. Air itu untuk memasak kedelai hingga menjadi tahu.
Wartawan Sumeks bisa bertemu Bety, pukul 14.10 WIB. “Kalau mau yang awet, itu di depan rumah,” tukasnya. Tahu dimaksud sudah tersusun dalam kaleng. Di dalam ada airnya. “Ukuran yang mana?” tanya Bety.
Setelah menunjuk tahu bulat dan agak kenyal, Bety berujar, “Modalnya Rp450 per butir. Jadi harganya Rp72 ribu per kaleng (160 butir).”
Selain awet, Bety memastikan tahu yang ini bisa bertahan lama. Tidak mudah busuk. Yang penting, katanya, ganti saja air rendaman 2 hari sekali. “Tahu di Pasar Induk Jakabaring, Lemabang, 10 Ulu, Plaju, dan 26 Ilir itu, saya semua yang suplai.”
Produksi tahu di pabrik Bety mulai pukul 09.00 WIB. Baru diangkut dengan pikap ke seluruh pasar pukul 02.00 WIB dinihari.
Tahu berformalin yang ditemukan kali ini menggemparkan. Sang pengusaha menyalahkan pedagang. Tapi, temuan teranyar justru tahu-tahu itu, sudah dicampur
- Kata Pakar soal BPA pada Galon Polikarbonat, Mitos atau Fakta?
- Bernardi, Produk Inovatif untuk Memenuhi Kebutuhan Konsumen Modern
- Bea Cukai Bersama BPOM & Asperindo Gelar FGD Bahas Pengawasan Impor Obat dan Makanan
- Pakar: Bahaya BPA Merupakan Ancaman Kesehatan, Bukan Isu Persaingan Usaha
- Sosialisasi Aturan Baru, BPOM Kenalkan Program Jalur Cepat Simantap
- IPMG Dukung Kebijakan E-Labeling Guna Tingkatkan Capaian Kesehatan & Keberlanjutan Alam