Fakta Mengejutkan seputar TKA Tiongkok di Cigudeg
Semisal di Sukamakmur, terdapat Gunung Sanggabuana yang memiliki mineralisasi logam, emas, galena, tembaga, dan seng.
“Sekarang pengawasan sudah lemah karena pemerintah kabupaten tidak memiliki wewenang,” ucapnya.
Dia menjelaskan, bahan baku galena sejatinya diperuntukan bagi peralatan militer. Misalnya persenjataan dan kendaraan militer. “Juga dipakai untuk peluru militer. Ini booming, ya, yang datang paling minat dari Tiongkok itu. Dua tahun terakhir, saya rasa 2014 mulai sangat banyak,” jelasnya.
Terkait penggerebekan TKA tambang Cigudeg, Ridwan berpendapat, pengakuan WNA perlu diperiksa mendalam.
Selain dugaan penyalahgunaan izin, kata dia, dokumen pendataan sering kali dipalsukan. Contohnya, mengaku tenaga ahli geologi, namun faktanya menjadi tenaga kasar.
“Akal-akalan, mereka bohong-bohongan itu. Mungkin ada ahli geologinya. Saya juga kalau ke lapangan, pasti berpenampilan baik. Tidak seperti itu (TKA Tiongkok, red), ahli geologi tidak akan tinggal sembarangan (di barak kumuh, red), kecuali buruh, lain ceritanya,” cetus dia.
Ridwan bahkan menantang membuktikan TKA Tiongkok yang mengaku ahli geologi itu, tak lain hanya seorang buruh kasar.
“Kita harus tahu kopetensinya apa. Saya yang harus tes mereka jika mereka ngaku ahli tambang. Ini harus melibatkan pemerintah,” tandasnya. (don/jpg/d)
Terungkap fakta mengejutkan pascapenggerebekan tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok di tambang Galena dan Emas milik PT Bintang Cindai Mineral
- Kantor Imigrasi Bekasi Sosialisasikan Golden Visa Untuk Gaet Top Investor
- Wamenaker Afriansyah Apresiasi Hasil Regional Workshop Tenaga Kerja Asing, Ini Harapannya
- Kemnaker Ajak Negara ASEAN & Asia Pasifik Bersinergi dalam Penggunaan Tenaga Kerja Asing
- Gelar Workshop Penggunaan TKA di Negara ASEAN, Menaker Ida: Kami Harus Jaga Standar
- Menaker Ida: Kerja Sama Indonesia & Libya di Bidang Ketenagakerjaan Segera Terwujud
- Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi Berharap Banyak Peserta SSW Bekerja di Jepang