Fakta, Partai Berbasis Nasional Tetap Lebih Dominan
Kemudian, lanjut Saiful, PAN pada dasarnya sama dengan partai nasionalis, meski banyak elitenya yang beretorika eksklusif. Terutama dalam kontestasi pilpres. Secara elektoral, PAN juga tidak mengalami kemajuan.
’’Jadi, peta politik nasional kita pada dasarnya stabil. Kekuatan nasionalis atau pluralis masih dominan,” terangnya.
Karena itu, upaya memolarisasi masyarakat dengan isu agama dinilai sebagai hal yang sia-sia. Bahkan, dalam pemilihan presiden, Jokowi tetap unggul meski sering diserang dengan sentimen anti-Islam.
Menurut dia, polarisasi hanya makan korban nyawa dan kerusakan harta benda. ’’Bikin investor takut. Bikin ekonomi grogi. Politiknya sendiri masih ajek. Setidaknya secara formal,’’ tuturnya. (far/c17/fat)
Perolehan Suara Parpol Berbasis Agama
Parpol 2014 2019
PKS 6,79 persen 8,21 persen
PPP 6,53 persen 4,52 persen
Polarisasi bernuansa agama yang terjadi dalam pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 dinilai tidak berdampak signifikan terhadap peta kekuatan politik nasional.
- Tips agar Petugas KPPS Pemilu 2024 Tetap Sehat, Peristiwa Tragis 2019 Jangan Terulang
- Kapolri Ingatkan Bahaya Politik Identitas yang Terjadi di Pemilu 2019
- Pendukung Anies Baswedan Terus Bermunculan, Kini Giliran Go-Anies Deklarasi
- PPP Tidak Sepakat Nomor Urut Partai Disamakan Seperti Pemilu 2019
- Mardani PKS Mengaku Dapat Suara Besar pada 2019 setelah Pasang Baliho Habib Rizieq
- Capres 2024 Ditentukan Hasil 2019, Fahri: Tidak Logis!