Fakta soal Stunting, Bisa Jadi Ancaman Besar, Waspada!
Berdasarkan studi Mertens & Peñalvo di 2021, lanjut Arumdriya, memperlihatkan malnutrisi juga membawa risiko penurunan imun, dan meningkatkan kerawanan balita, anak-anak, remaja dan usia lanjut selama pandemi Covid-19.
"Faktor ekonomi merupakan salah satu penyebab utama tidak terpenuhinya nutrisi," katanya.
Arumdriya menjelaskan studi World Food Program pada 2017, menemukan bahwa rerata biaya bulanan pemenuhan makanan bergizi satu keluarga Indonesia senilai Rp 1.191.883.
Sedangkan survei pengeluaran konsumsi rumah tangga Badan Pusat Statistik (BPS) Maret 2020 memperlihatkan rerata pengeluaran pangan bulanan rumah tangga hanya Rp 603.236.
Oleh karena itu, satu yang bisa dilakukan adalah mendorong terwujudnya harga pangan yang terjangkau di seluruh Indonesia. Keterjangkauan sangat penting untuk diperhatikan karena percuma saja ada makanan bernutrisi kalau tidak bisa dijangkau oleh masyarakat
"Di sinilah peran harga pangan menjadi penting untuk diperhatikan pemerintah. Penurunan harga dapat dicapai dengan meningkatkan ketersediaan barang di pasar," tegas Arumdriya. (mcr10/jpnn)
Stunting tidak hanya membawa dampak negatif pada hidup anak Indonesia, tetapi juga menyimpan bahaya besar bagi Indonesia.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- Mendes Yandri Sebut Dana Desa 2025 Difokuskan untuk Atasi Kemiskinan hingga Stunting
- Konon Lolly Sempat Diancam Akan Dibunuh Nikita Mirzani, Waduh
- Kebun Gizi, Solusi Berkelanjutan Atasi Stunting di Morowali Utara
- Sektor Ekraf dan UMKM Harus Dibantu Guna Mendongkrak Pertumbuhan Ekonomi
- Sebegini Harga Bahan Pangan Secara Umum, Berapa Harga Cabai dan Minyak?
- Dorong Solusi Nutrisi & Kesehatan, Danone SN Hasilkan 50 Riset Sepanjang 2024