Fakta tentang Penyakit Difteri yang Perlu Anda Tahu
Kemudian, berkat kemajuan teknologi, vaksin DTP juga bisa diberikan bersamaan dengan vaksin lain, yaitu hepatitis B dan HiB dalam 1 suntikan. Sehingga, dapat menghindari anak disuntik berkali-kali.
Imunisasi lanjutannya (booster) diberikan pada saat berusia 18 bulan dan ketika anak berusia 5 tahun. Booster juga sebaiknya diberikan ketika anak berusia 10 tahun dan 18 tahun, namun jenis vaksin yang diberikan adalah Td (hanya berisi tetanus dan difteri).
Booster tetap diperlukan karena kekebalan bisa berkurang seiring jalannya waktu, sehingga harus diperbaharui dengan imunisasi lanjutan.
4. Akan terus muncul ketika masih ada orang yang anti terhadap vaksin
Faktanya, tidak seluruh masyarakat Indonesia memberikan vaksin difteri kepada buah hatinya. Alasan yang melatarbelakangi hal ini pun beraneka ragam, salah satunya adalah pelabelan sepihak dan tanpa pengetahuan medis, bahwa vaksinasi tidak aman diberikan pada anak. Kelompok ini umum disebut sebagai kelompok anti vaksin.
Padahal, vaksin yang direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sudah terbukti aman, efek sampingnya minimal, dan benar-benar bermanfaat memberikan kekebalan atas penyakit.
Ketika ada anak yang tertular difteri akibat orang tuanya sengaja tidak memberikan vaksinasi, yang ditakutkan adalah penularannya. Sebab, penularan bisa saja terjadi pada anak yang berusia lebih muda, meski sudah rutin diberikan vaksinasi oleh orangtuanya, namun masih belum lengkap karena batasan usia.
Bisa dikatakan, kelompok anti vaksin bertanggungjawab atas penyakit yang diderita oleh orang yang tidak bersalah.
Selama masih ada anak yang tidak mendapatkan imunisasi, atau imunisasinya tidak lengkap, tentunya anak masih dapat tertular penyakit difteri. Dengan begitu, penyakit difteri pun masih akan selalu ada di Indonesia.
- IDAI Sebut Campak, Rubela, dan Difteri Masih Mengancam Anak-Anak, Risikonya Meninggal
- 5 Profesi Ini Wajib Disuntik Vaksin Difteri
- Sedang Sakit, Bolehkah Mendapat Vaksin Difteri?
- Perhatikan hal ini Terkait Difteri
- 4 Alasan Orang Dewasa Masih Perlu Vaksin Difteri
- Kenali 5 Jenis Difteri dan Penularannya