Faktor-Faktor Penghambat Industri Mebel
jpnn.com, SURABAYA - Ekspor produk mebel dan kerajinan tahun ini diprediksi masih belum bergairah.
Ketua Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Jawa Timur Nur Cahyudi menyatakan, tahun lalu pertumbuhannya hanya 6,8 persen.
Capaian tersebut masih jauh dari target yang dipatok, yakni 16 persen.
Secara nasional, nilai ekspor industri mebel memang drop. Pada 2015 nilainya mencapai USD 1,9 miliar dan pada 2016 menjadi USD 1,6 miliar USD.
Hingga akhir Maret 2017, ekspor mebel Jatim masih sekitar USD 500 juta.
Angka tersebut naik jika dibandingkan dengan realisasi periode yang sama tahun lalu sekitar USD 473 juta.
”Tetapi, naiknya enggak begitu banyak,” kata Nur akhir pekan kemarin.
Jawa Timur saat ini telah berkontribusi sebesar 40 pesen dari total ekspor mebel dan kerajinan secara nasional.
Ekspor produk mebel dan kerajinan tahun ini diprediksi masih belum bergairah.
- Dukung IFFINA 2024, Menteri Teten Tekankan Pentingnya Peningkatan Kualitas Industri Furnitur
- Untuk Urusan Ini, Jokowi Rela “Pisah Ranjang” dengan Ibu Iriana
- Manfaatkan Perang Dagang, Jokowi Ingin Produk Mebel Tembus Pasar Dunia
- Industri Furnitur Domestik Masih Seksi
- 2 Kendala Utama Industri Manufaktur
- Kalah Bersaing dengan Vietnam, Ekspor Mebel Turun 26 Persen