Faktor Human Error Mencuat
Gunung Salak, Rute Pilihan Pilot
Jumat, 11 Mei 2012 – 07:30 WIB
Sunaryo mengakui, kalau peristiwa nahas itu tidak terjadi, pihaknya berencana menggelar joy flight ketiga di malam hari. Setelah peristiwa mengerikan itu terjadi pihaknya membatalkan penerbangan malam.
Baca Juga:
Karena terkait dengan keputusan pilot, Sunaryo tidak mau berkomentar banyak tentang kebijakan pilot untuk menurunkan ketinggian pesawat dari 10 ribu kaki ke 6 ribu kaki. Meski demikian, dia meyakinkan kalau pilot tersebut paham dengan risiko melintasi Gunung Salak, meski baru pertama menerbangkan pesawat di Indonesia.
Saat disinggung sepaham apa pilot tersebut, dia mengatakan Alexandr sudah memperlajari peta. Apalagi, Sunaryo beralasan di pesawat itu ada orang dari PT Trimarga yang sudah hafal trayek ke Gunung Salak.
Pria yang sudah 35 tahun ngurusi pesawat itu menampik kalau Sukhoi disebut tidak cocok untuk Indonesia. Dia menegaskan kalau pesawat tersebut sangat handal dan dibuktikan oleh sertifikat layak terbang oleh Eropa. "Tapi tetap, keputusan untuk menurunkan ketinggian ke 6 ribu kaki belum diketahui alasannya," tambahnya.
PENYEBAB joy flight SSJ100 menjadi deadly flight mulai terungkap. Terutama, kenapa penerbangan kedua tersebut mengambil rute Bandara Halim Perdana
BERITA TERKAIT
- Mensos Gus Ipul Beri Bantuan Biaya Perbaikan Rumah Kepada Korban Longsor di Padang Lawas
- ASR Komitmen Bangun Penegakkan Hukum Transparan & Adil di Sultra
- Hendri Satrio jadi Ketua IKA FIKOM Unpad
- Info Terkini OTT KPK yang Menyeret Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah
- Pertamina Eco RunFest 2024: Carbon Neutral Event untuk Kampanye Sustainable Living
- Sambut Akhir Tahun, ASDP Bakal Hadirkan Konser Musik di Kawasan BHC