Faktor Utama Penyebab Kredit Macet Melambung
jpnn.com, JAKARTA - Besarnya kredit macet di segmen menengah atas terjadi karena dampak pembelian yang terlalu bergairah sejak kenaikan properti 2012.
’’Kondisi sekarang ini banyak aset yang belum terjual kembali. Pasar segmen ini belum rebound,’’ ujar Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch Ali Tranghanda.
Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Eddy Ganefo menambahkan, NPL naik karena faktor perekonomian secara makro.
’’Kami melihat kondisinya masih jalan di tempat sehingga sebagian kalangan menengah atas sulit mengatur cashflow-nya,’’ tegas Eddy.
Meski tren kredit macet terjadi sejak awal tahun, KPR masih menjadi buruan masyarakat.
Sebab, jumlah penduduk dan kebutuhan hunian terus meningkat.
Di samping itu, inflasi dan kenaikan harga rumah yang kurang seimbang dengan kenaikan upah membuat masyarakat masih membutuhkan kredit dari bank untuk memiliki rumah.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan, rata-rata pembelian rumah dengan cara cash hanya tujuh persen dari total pembelian rumah.
Besarnya kredit macet di segmen menengah atas terjadi karena dampak pembelian yang terlalu bergairah sejak kenaikan properti 2012.
- Berdampak Positif, Pemerintah Bakal Perpanjang Insentif PPN DTP bagi Sektor Properti
- Bank Mandiri Biayai 1.012 Rumah Subsidi Berkonsep Green House, Cek Lokasinya di Sini!
- Rumah123 & Pertamina Patra Niaga Berkolaborasi, Perluas Akses Properti Komersial bagi Pelaku Usaha
- Pinhome: Infrastruktur Pacu Pertumbuhan Pasar Properti di Daerah
- Modernland Realty Optimistis Pasar Properti 2025 Bakal Tumbuh Positif
- Menteri PKP: Saya Apresiasi BTN yang Bisa Berikan KPR Kepada Pemilik Warung Bakso