Fakultas Kedokteran Presuniv Bahas Isu Burnout dan Trauma Mata untuk Pekerja

Untuk mencegah burnout, saran Gabriella, para karyawan perlu melakukan check up berkala, perusahaan perlu mengadakan team building dan mengembangkan budaya suportif.
“Biasakan untuk mendiskusikan masalah kesehatan mental secara terbuka,” kata Gabriella.
Lanjutnya, perusahaan juga perlu membangun support system untuk membantu karyawan yang mengalami burnout, melakukan upaya pencegahan, termasuk menerapkan work life balance.
Sementara, dr. Andreas Surya Anugrah, Sp.M., FICS, AIFO-K, membahas isu trauma mata di tempat kerja, yang mencakup cedera bola mata, adneksa mata, dan rongga mata.
Kasusnya meliputi penurunan ketajaman penglihatan baik pada salah satu atau dua mata sekaligus, dan kebutaan.
Angkanya, ungkap Andreas, trauma mata dialami oleh satu dari 20 orang, atau 5% warga Singapura. Di India mencapai 2,4%, dan di Indonesia 0,5%.
Mengutip Occupational Safety and Health Administration (OSHA), menurut Andreas, upaya penanganan cedera pada mata yang terkait kerja bisa mencapai USD300 juta per tahun, atau setara Rp 4,95 triliun.
Biaya tersebut digunakan sebagai kompensasi untuk pekerja, biaya pengobatan hingga hilangnya produktivitas akibat cedera pada mata.
Fakultas Kedokteran Presuniv membahas isu Burnout dan trauma mata untuk para pekerja.
- Gubernur Herman Deru Dukung UIGM Sediakan Beasiswa Kedokteran untuk Anak-anak Desa
- Kemenag: Fakultas Kedokteran UIN Walisongo Lahirkan Dokter Muslim Ahli Stem Cell
- Prodi Teknik Sipil PresUniv Go International, Lulusannya Gak Pakai Menganggur
- Universitas Pertahanan dan CellTech Stemcell Kerja Sama Riset terkait Terapi Sel Punca
- Luncurkan Dua Prodi Baru, FKIK Unika Atma Jaya Dukung Visi Indonesia Emas 2045
- Merintis Karier dari Bawah, Prof Ari Didukung Jadi Rektor UI