Fakultas Kedokteran UI Siap Bantu Pemerintah Perangi Difteri

Selain itu, pemerintah juga diminta melakukan penguatan sistem informasi kesehatan, solusi krisis manajemen, dan memproduksi serum serta vaksin yang berkualitas.
Menurut Wahyu, masih banyak warga yang kebingungan saat ditanya tentang penyakit difteri.
“Pemerintah harus selalu menyosialisasikan apa itu penyakit difteri, akibatnya apa, bagaimana cara mengatasinya, bagaimana mendapatkan imunisasinya, serta dampak yang akan ditimbulkan jika diimunisasi dan jika tidak diimunisasi,” kata Wahyu.
Dia juga mengharapkan pemerintah tidak panik saat terjadi wabah difteri. Menurut Wahyu, kepanikan pemerintah akan menular kepada masyarakat.
Sementara itu, Dekan FKUI Ari Fahrian Syam meminta masyarakat tidak menelan mentah-mentah infomasi yang beredar di media sosial, termasuk soal difteri dan imunisasi.
Karena itu, pihaknya memerintahkan seluruh civitas academica FKUI, termasuk mahasiswa dan mahasiswi kedokteran, untuk aktif dan memiliki berbagai akun di media sosial.
Menurut Ari, akun-akun itu berguna untuk menyebarkan informasi kesehatan yang benar, termasuk melawan hoaks mengenai difteri.
Ari mengatakan, FKUI siap membantu pemerintah untuk mengatasi dan menghentikan penyebaran penyakit difteri.
Wabah difteri menyerang Indonesia pada 2017. Salah satu penyebabnya adalah keengganan orang tua mengimunisasi anak balitanya
- Waka MPR Eddy Soeparno Tekankan Transisi Harus Menguatkan Ketahanan Energi Nasional
- Kadin DKI Gandeng ILUNI UI Jual 25 Ribu Paket Sembako Murah Menjelang Hari Raya
- Inilah 7 Sub-Bidang Ilmu dari Kampus di Indonesia Masuk Top 100 Dunia
- Buku Kolaborasi UI dengan Mitra Ungkap Potensi Aset Bersejarah Depok Lama
- Panen Kritik, UI Beberkan Alasan Disertasi Bahlil Tidak Dibatalkan
- Tanggapi Keputusan UI soal Disertasi Bahlil, Mendiktisaintek: Rasanya...