Family Konstitusi

Oleh: Dahlan Iskan

Family Konstitusi
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Rektor Untar Prof Dr Agustinus Purna Irawan dan Dekan Fakultas Ekonomi Dr Sawidji Widoatmodjo ikut menggunting pita peresmian pusat studi dan riset itu.

Baca Juga:

Hadi Cahyono, dari Helios, menjadi direktur pusat riset itu.

"Untar tahun ini naik ke kelas bintang 4 dunia. Kami ingin naik kelas lagi ke bintang lima," ujar Sawidji.

Saya pun menyalami semua pimpinan universitas atas prestasi itu. "Motto kami juga akan berubah. Dari 'untuk Indonesia' menjadi 'untuk dunia'," ujar Rektor Agustinus.

Selama ini yang fokus ke ilmu perusahaan keluarga barulah Universitas Ciputra Surabaya. Dan Untar tidak hanya menyusul tetapi sekaligus melompat. Yakni dengan membangun pusat studi dan riset.

Semua pembicara memang membahas jargon lama di perusahaan keluarga: generasi pertama merintis dan mendirikan, generasi kedua membesarkan dan generasi ketiga menghabiskan atau menghancurkan.

Ternyata, kata Hadi Cahyono, itu tidak hanya jargon di Indonesia. Juga di Amerika, Inggris dan Jepang.

Hadi sudah merumuskan patron konstitusi keluarga. Itu hanya patron. Setiap keluarga pasti punya rumusan yang berbeda.

Keluarga Ciputra adalah pengusaha pertama yang memiliki konstitusi keluarga, bahkan sudah diamendemen tiga kali. Disempurnakan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News