Family Konstitusi

Oleh: Dahlan Iskan

Family Konstitusi
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Tiap keluarga adalah institusi yang unik. Maka konstitusi keluarga juga akan punya keunikan masing-masing.

Misalnya ada keluarga yang punya konstitusi: menantu tidak boleh ikut dalam perusahaan. Ada juga konstitusi yang minta agar di generasi ketiga setiap keluarga hanya diwakili satu orang.

"Bahkan, saat perumusan konstitusi keluarga itu ada yang usul tidak boleh ada yang kawin dengan orang bule," ujar Prof Gracia, yang mendapat gelar doktor di Cornell University Itacha, Amerika Serikat.

"Tentu usul seperti itu kami tolak. Agar tidak melanggar prinsip persamaan ras," ujar Prof Gracia.

Konstitusi keluarga itu umumnya lebih mengatur posisi keluarga di manajemen. Siapa yang boleh dan tidak boleh masuk ke jajaran manajemen. Juga siapa yang layak dan tidak layak. Siapa jadi direktur. Siapa komisaris.

Yang juga jadi pusat perhatian konstitusi keluarga adalah soal aset perusahaan. Bagaimana distribusinya. Bagaimana surat warisnya.

Dengan dibuatkan konstitusi, keluarga menjadi lebih harmoni. Semua sudah tahu mana yang boleh dan tidak. Perusahaan pun bisa lebih maju. Pun di generasi ketiga dan seterusnya.

PT Sritex Solo termasuk yang sudah punya konstitusi keluarga. Iwan Kurniawan Lukminto, CEO Sritex dari generasi kedua sekarang ini, jadi salah satu pembicara kemarin.

Keluarga Ciputra adalah pengusaha pertama yang memiliki konstitusi keluarga, bahkan sudah diamendemen tiga kali. Disempurnakan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News