Family Office di Indonesia: Apa Untungnya, Apa Risikonya?

Akhir bulan lalu, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan usulnya kepada Presiden Joko Widodo untuk membentuk Family Office.
"Saya bilang sama Pak Jokowi, 'Pak, family office itu dia ada 1.500 di Singapura. Kita satu aja Enggak punya'," katanya di MINDialogue CNBC Indonesia.
"Saya bilang ‘Bapak Presiden, kalau Bapak setuju kita coba di sini’. [Dan dijawab Jokowi] setuju, Pak Luhut," tambah Luhut menirukan pembicaraannya dengan Presiden Jokowi.
Luhut yakin family office yang menyasar keluarga kaya bakal menarik mereka karena tak akan dipungut pajak, sampai mereka berinvestasi dan menciptakan lapangan kerja baru.
Ia menjelaskan yang paling penting adalah uang orang kaya akan berada di Indonesia sehingga menjadi devisa bagi negara.
#apafamilyoffice
Apa itu family office?
Singkatnya, menurut akademisi dari School of Business and Management Institut Teknologi Bandung, Dr Raden Aswin Rahadi, family office adalah entitas swasta yang dibentuk untuk mengelola kekayaan keluarga yang sangat kaya.
"Mereka menangani berbagai aspek keuangan termasuk investasi, manajemen aset, perencanaan pajak, dan bahkan layanan gaya hidup," kata Aswin.
Jujur saja, siapa di sini yang masih bingung soal istilah 'family office' yang belakangan ini santer di media? Enggak perlu khawatir, berikut penjelasan tentang 'family office' yang kami coba tuliskan untuk Anda
- Keamanan Wisata Air di Bali Dipertanyakan Setelah Turis Australia Meninggal
- Terungkapnya Tindakan Kekerasan di Sejumlah Pusat Penitipan Anak di Australia
- Dunia Hari Ini: Paus Fransiskus Menyapa Warga Sebelum Pulang dari Rumah Sakit
- IDCI Nilai Pertahanan Siber Seharusnya Jadi Tugas Utama TNI
- Kabar Australia: Gaji AU$ 100.000 Belum Tentu Cukup untuk Sewa Rumah
- Masyarakat Sipil Anggap UU TNI Bermasalah dan Akan Kembalikan Dwifungsi Militer