FAMPI Desak KPK Tuntaskan Dugaan Penggelapan Pajak BCA
jpnn.com - JAKARTA - Forum Anti Mafia Pajak (FAMPI) menggelar aksi unjukrasa di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (6/5). Mereka mendesak lembaga antirasuah tersebut segera menuntaskan kasus dugaan penggelapan pajak Bank Central Asia (BCA).
“Penuntasan kasus penggelapan pajak BCA harus segera dituntaskan. KPK jangan terus menunda-nunda. Usut juga oknum-oknum di balik BCA yang terlibat,” ujar Ketua Fampi, Muhammad Sifroun.
Menurut Sifroun, desakan disuarakan setelah penanganan kasus berjalan sangat lamban. Setelah menetapkan Hadi Purnomo sebagai tersangka April 2014 lalu, KPK disebut baru menerima Laporan Hasil Analisis (LHA) dari Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Desember 2014 silam.
“Sudah setahun lebih kasus ini, tapi tak terdengar langkah KPK menindaklanjuti penyidikan. Hingga saat ini tidak ada satu pun orang BCA yang diperiksa," tambah Sifroun.
Kasus bermula dari keberatan BCA terhadap koreksi pajak yang dilakukan Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Pihak BCA menganggap koreksi DJP terhadap laba fiskal yang mencapai Rp 6,78 triliun harus dikurangi menjadi Rp 5,77 triliun. Sebab, BCA telah melakukan transaksi pengalihan aset ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
BCA kemudian mengajukan surat keberatan pajak penghasilan 1999-2003 kepada Direktur PPh Ditjen Pajak terkait non-performance loan (NPL) atau kredit bermasalah senilai Rp 5,7 triliun pada 17 Juli 2003.
Direktur PPh kemudian melakukan penelaahan dan diikuti surat pengantar risalah keberatan pada 13 Maret 2004 kepada Dirjen Pajak. Kesimpulannya, permohonan keberatan wajib pajak BCA ditolak.
Namun satu hari sebelum jatuh tempo untuk memberikan keputusan final BCA pada 18 Juli 2004, Hadi memerintahkan Direktur PPh mengubah kesimpulan. Dari semula menyatakan menolak, diganti menjadi menerima semua keberatan. Akibat perubahan tersebut negara diduga mengalami kerugian sekitar Rp 375 miliar. (gir/jpnn)
JAKARTA - Forum Anti Mafia Pajak (FAMPI) menggelar aksi unjukrasa di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (6/5). Mereka mendesak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PPATK Ungkap Fakta Pelajar Terpapar Judi Online, Sangat Mengejutkan
- Malam-Malam OTK Buka Sendiri Plang Mengatasnamakan PN Jakbar di SPBE Kalideres, Lihat!
- Mengenal Jaringan Internasional Rantastia Nur Alangan, Oh Ternyata
- Majelis Masyayikh Dorong Penguatan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Pesantren
- Menteri LH Hanif Faisol Wajibkan Produsen FMCG Susun Peta Jalan Pengurangan Sampah
- Ini Lho Isi Surat JAD soal Teror Bom Panci di Kampus Unpar, Cermati Kalimatnya