FAO Apresiasi Kerja Mentan Memajukan Industri Pertanian
Berdasarkan data BPS, secara kuantitatif kinerja pertanian dapat dilihat dari nilai produksi 2017 Rp 1,344 triliun atau naik Rp 350 triliun dari 2012. Kini 2018 jumlah penduduk 265 juta jiwa atau bertambah 12,8 juta jiwa dari 2014 membutuhkan tambahan 1,7 juta ton beras terbukti dapat dipenuhi dari produksi sendiri.
Lebih detil lagi dapat dilihat bahwa dulu selalu impor jagung pakan ternak 3,5 juta ton. Namun di tahun 2017 sudah tidak impor dan bahkan 2018 sudah ekspor jagung. Begitu pun dulu selalu impor bawang merah, sejak 2016 sudah tidak impor dan bahkan sejak 2017 sudah ekspor. Dulu pun impor cabai segar, sejak 2016 sudah swasembada.
Untuk komoditas lain juga sudah ekspor ayam, ekspor telur, ekspor 62 ribu kambing dan lainnya. Volume ekspor, jenis komoditas, negara tujuan ekspor meningkat. Neraca perdagangan sektor pertanian 2017 surplus sekitar Rp 200 triliun dan investasi pertanian 2017 Rp 45T naik 14% per tahun.
Data BPS yang dirilis 17 Mei 2018 menyebutkan nilai ekspor komoditas pertanian mencapai 298,5 juta USD atau tumbuh 6,11 persen (month to month) dan 7,38 persen (year on year). Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) di sektor pertanian pada tahun 2017-2018 naik mencapai 4,41 persen.(jpnn)
Representatif Organisasi Pangan dan Pertanian FAO untuk Indonesia dan Timor Leste Stephen Rudgard mengapresiasi kemajuan dan keberhasilan pertanian di Indonesia
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Gagasan Moeldoko Soal Penguatan Regenerasi Petani di Asia Pasifik Dipuji FAO
- Kunjungi Markas Besar FAO, Fraksi PKS DPR RI Membawa Misi Kedaulatan Pangan
- Bertemu FAO, Mentan Amran Berkomitmen Perkuat Pangan Nasional & Regional
- Dampingi Moeldoko, Alumni Sekolah Staf Presiden Hadiri Konferensi Pangan Dunia
- Indonesia Kembali Dipercaya Masuk Dewan FAO
- FAO Siap Bantu Indonesia Tingkatkan Kemampuan Petani Papua