FAO Dorong Peningkatan Ilmu dan Mekanisasi Pertanian
Adapun produktivitas adalah parameter atau refleksi dari ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemudian berlanjut mendorong keterlibatan sektor swasta dalam industri benih.
“Keterlibatan industri benih berdampak positif pada rangkaian proses yang sistematis mulai dari kebutuhan pasar, penelitian, produksi benih, pemasaran hingga pendampingan konsumen,” tambahnya.
Berdasarkan data Kementerian Pertanian (Kementan), dalam tiga tahun belakangan produksi padi terus meningkat. Namun, dia menilai, angka produksi jagung masih dapat digenjot.
Di sisi lain, dia menyebutkan, varietas padi Ciherang yang dilepas pada tahun 2000, masih mendominasi 30.44 persen luas tanam padi nasional.
Kementan telah banyak melepas varietas padi setelahnya yang memiliki potensi hasil lebih tinggi. Misalnya varietas padi Mekongga dan Inpari yang ditanam dalam skala luas.
Untuk itu, dia mendorong penggunaan benih padi hibrida. Teknologi sudah diperkenalkan pada tahun 2001 lewat pelepasan varietas dan diseminasi teknologi Kaji Terap, baik oleh Kementan maupun swasta.
“Hibrida sudah terbuki pada jagung karena sekitar 70 persen areal tanam sudah menggunakan hibrida,” jelasnya.
Selain itu, ketersediaan fasilitas penelitian dan produksi benih di dalam negeri, serta kemitraan penangkaran yang terjalin baik untuk benih jagung.
Selama ini sentuhan teknologi petani masih rendah sehingga produktivitas pangannya dan kesejahteraannya stagnan.
- Menteri SYL Sampaikan Arah Kebijakan Pertanian Kementan Pada 2021
- Harga Kedelai tak Stabil, Mentan Syahrul Yasin Limpo Langsung Lakukan Ini
- Kementan Ungkap 10 Provinsi Produsen Jagung Terbesar Indonesia
- Realisasi RJIT Ditjen PSP Kementan di Kabupaten Bandung Melebihi Target
- Mentan SYL Tingkatkan Produksi Pertanian di Sulawesi Utara
- Covid-19 Tantangan Bagi Kementan untuk Penyediaan Pangan, Mohon Doanya