Farah Al-Dabbas 20 Tahun Menanti Negara Baru Untuk Ditinggali

Awalnya ibunya menolak tetapi akhirnya menyerah dan pasangan itu dimukimkan di Geelong di negara bagian Victoria sekitar 60 km dari Melbourne.
Mereka bertahan selama setahun penuh untuk melihat apakah ayahnya Al-Dabbas, Abdul Kareem dan kakak laki-laki Fahad akan dapat bergabung dengan mereka.
Namun pada tahun 2016 mereka menerima kabar bahwa pasangan itu telah diberikan visa dan mereka akhirnya bisa melanjutkan hidup sebagai sebuah keluarga.
"Melihat mereka di bandara, ada garis di mana Anda tidak bisa lewati tetapi saya menerobosnya." Saya hanya melihat ayah saya dan saya tidak tahu apa yang terjadi, "kata Al-Dabbas.
"Saya bisa mendengar orang mengatakan Anda harus kembali karena saya akan didenda, tetapi saya tidak tahu dan saya tidak peduli, itu ayah saya dan mereka tidak tahu ceritanya.
"Ini adalah saat yang sangat membahagiakan, saat itulah saya merasa bahwa hidup kami dimulai."
Hal-hal sederhana seperti mendapatkan kartu identitas, bisa masuk ke bank atau memiliki kunci ke rumah sewa mereka sendiri adalah hal-hal yang mereka hargai.
"Ketika saya datang ke Australia saya melihat bintang untuk pertama kalinya, saya melihat langit yang cerah, lebih terbuka," kata Farah Al-Dabbas.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya