Farhan Dimakamkan Diam-Diam

Farhan Dimakamkan Diam-Diam
Farhan Dimakamkan Diam-Diam
Menurut Anton, seluruh proses otopsi sebenarnya sudah selesai. "Tapi identifikasinya belum karena baru data post mortem," kata Anton yang juga pemimpin tim identifikasi jasad korban Sukhoi 100 yang jatuh di Gunung Salak beberapa waktu lalu itu.

Simpang siur informasi pemakaman yang terkesan diam-diam itu semakin menambah kejanggalan kasus ini. Penulis buku Jangan Bosan Kritik Polri sekaligus Ketua Indonesian Police Watch menilai banyak kejanggalan yang harus dijelaskan oleh polisi secara terbuka.

Neta memaparkan kejanggalan pertama mengenai pistol yang disita dari terduga teroris yaitu jenis Bareta dengan tulisan Property Philipines National Police. Padahal Kapolresta Solo, Kombes Asdjima"in mengatakan jika senjata yang digunakan untuk menembak polisi di Pospam Lebaran yaitu jenis FN kaliber 99 milimeter.

Ia pun mempertanyakan apakah orang yang ditembak polisi yang diduga teroris itu merupakan orang yang sama dengan pelaku yang menembak polisi di Pospam Lebaran. Ia juga mempertanyakan apakah kemungkinan ada pihak lain sebagai pelakunya.

JAKARTA---Penanganan kasus terorisme di Solo menyisakan beragam kejanggalan. Diantarannya informasi tentang kondisi dua jenazah yang sudah dibawa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News