Fary: Indonesia Akan Memiliki Haluan Baru, Pemimpin Baru

Fary: Indonesia Akan Memiliki Haluan Baru, Pemimpin Baru
Prabowo Subianto dan Joko Widodo. Foto: Ricardo/JPNN.com

"Tak jarang agama dijadikan komoditas politik. Padahal, agama adalah urusan privat antara manusia dengan Sang Maha Pencipta. Dan itu semua sudah diatur dalam konstitusi negara kita," paparnya.

Kompetisi politik bukan untuk memenangkan suatu agama atau salah satu suku. Pemilu hanyalah ritual lima tahunan alias sementara, tetapi persatuan harus terjaga selamanya. Pemenang pemilu nanti tetap rakyat Indonesia. "Pemenang pemilu nanti tetap Pancasila," tegas Fary.

Ketiga, Fary menyoroti soal fenomena berita hoaks. Tak bisa dipungkiri, zaman sedang menuntut berhadapan dengan kecanggihan teknologi. Risikonya, arus informasi sangat mudah dikonsumsi, baik itu berita benar, maupun bohong .

Namun sayangnya, banyak masyarakat yang masih termakan berita hoaks. Tak sedikit kegaduhan terjadi karena diawali dengan kabar yang belum akurat dan tidak sahih. "Pemandangan seperti itu sudah seringkali terjadi," jelasnya.

Dia mengingatkan majunya zaman harus diimbangi dengan kemajuan pikiran. Berita harus dikonfirmasi dengan fakta dan data. "Dan masyarakat pengguna media sosial (netizen), harus tetap berprinsip "thingking before posting"," paparnya.

Fary mengimbau, cukuplah di 2018 konflik antargolongan, politisasi SARA dan fenomena hoaks terjadi. Jangan ada lagi fenomena yang sama di 2019 nanti. "Kita akan menjadi Bangsa yang merugi bila di tahun yang akan datang tidak lebih baik dari tahun sebelumnya," katanya.

Lebih jauh Fary berharap di 2019 nanti, Indonesia akan menjadi negara yang kuat, berdaulat, adil dan makmur. Indonesia menjadi rumah bagi semua agama dan golongan. "Indonesia akan memiliki haluan baru, tentunya dengan pemimpin baru," pungkasnya. (boy/jpnn)

 

Fary berharap di 2019 nanti, Indonesia akan menjadi negara yang kuat, berdaulat, adil dan makmur.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News