Fasilitas Awak Media Minim
Rabu, 16 November 2011 – 08:14 WIB
SEA Games XXVI/2011 sudah berjalan lima hari, medali demi medali sudah dikumpulkan oleh para Negara peserta. Namun, dibalik cerita sukses tiap nmegara tersebut, ada ketidaknyamanan yang dirasakan para awak media selama meliput even olahraga terbesar se-Asia Tenggara tersebut. "Kami melihat Indonesia tak menganggap SEA Games. Ini even internasional tapi fasilitasnya seperti even-even lokal kecil di Negara kami. Wifi tidak ada dan perlengkapan elektronik lainnya juga tidak ada. Kami kira Indonesia tidak serius," tutur Rajes Paul, jurnalis asal harian the Star Malaysia.
Ya, ketidak nyamanan terkait dengan buruknya pelayanan panitia terhadap para awak Media, baik local maupun asing. Kondis ini bukan hanya terjadi di Palembang, di Jakarta pun ternyata demikian. Padahal, pengalaman Jakarta harusnya lebih matang dibanding dengan pengalaman Palembang.
Baca Juga:
Seperti yang terjadi di venue bulu tangkis di Istora Senayan, kemarin (15/11). Pada partai final beregu putra yang mempertemukan Indonesia kontra Malaysia dan memang ditunggu-tunggu , banyak peliput asal Malaysia yang mengeluhkan minimnya fasilitas meja dan kursi di media centre.
Baca Juga:
SEA Games XXVI/2011 sudah berjalan lima hari, medali demi medali sudah dikumpulkan oleh para Negara peserta. Namun, dibalik cerita sukses tiap nmegara
BERITA TERKAIT
- Persita Vs PSIS Semarang: Mahesa Jenar Lebih Percaya Diri
- Persita Vs PSIS Semarang Sore Ini: Menanti Aksi Eber Bessa
- Malaysia Open 2025: Setelah 20 Tahun, China Ukir Rekor
- Kepemimpinan Nurdin Halid di Pelti Dapat Dukungan Penuh, Tepis Isu Munaslub
- Pelita Jaya Bungkam Dewa United Banten dengan Mengandalkan 2 Pemain Asing
- Kembali jadi Pelatih Everton, David Moyes Punya Tugas Berat