Fasilitas DPR RI Lebihi Dewan AS
Senin, 25 Oktober 2010 – 14:11 WIB
Bahkan dalam prakteknya, para staf ahli anggota dewan Indonesia dipasok dari pengurus pusat partai politik masing-masing yang secara objektif tidak memiliki kompetensi untuk memberikan kajian dan masukan tentang masyarakat di daerah pemilihannya masing-masing. "Praktek yang sama juga terjadi di sejumlah kementerian yang menterinya berasal dari kader parpol," imbuh Cecep.
Sungguh demikian, Cecep tidak sepenuhnya menyalahkan para anggota DPR, sebab terpilihnya mereka itu semua justru karena produk sebuah sistem yang memang cenderung korup dan tidak berpihak untuk kepentingan rakyat secara keseluruhan.
"Ini semua bermula dari produk undang-undang yang dilahirkan untuk kepentingan sesaat partai berkuasa atau mayoritas. Perdebatan tidak lagi dihargai karena suara mayoritas anggota dewan dinilai sebagai kebenaran, padahal suara mayoritas itu cenderung membela kepentingan kekuasaan," pungkasnya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah, Cecep Effendy mengatakan fasilitas yang didapat oleh anggota DPR RI jauh lebih banyak dari
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- 6 Penasaran soal Gaji Guru Honorer Naik Rp2 Juta, PNS & PPPK 100% Gapok
- Dukung Deklarasi Bersama Istiqlal, UID Serukan Tri Hita Karana Universal
- 5 Berita Terpopuler: Honorer Sudah dapat Pembekalan Kepegawaian, Jangan Lupa Cetak Kartu Seleksi PPPK
- BLU di Bidang Pendidikan Tingkatkan Daya Saing untuk Masa Depan Berkelanjutan
- Ditjen Bina Keuangan Daerah dan KPK Gelar Rapat Koordinadi untuk Membahas Draf MCP Tahun 2025-2026
- 410 Personel Brimob Terima Satya Lencana Dharma Nugraha, Penghargaan Apakah Itu?