Fasilitas Eskpor Sapi Australia Sangat Terpukul Akibat Larangan Pemerintah Indonesia

Fasilitas Eskpor Sapi Australia Sangat Terpukul Akibat Larangan Pemerintah Indonesia
Pelabuhan Wyndham di wilayah utara Australia Barat menjadi gerbang ekspor ternak sapi ke Indonesia yang terdampak penangguhan impor. (Matt Brann: ABC Rural)

"Masyarakat umum di Australia perlu memahami betapa takutnya Indonesia terhadap langkah pemerintah federal untuk melarang ekspor domba hidup," kata Ross.

"Hal itu sangat berperan dalam permasalahan yang terjadi."

Dampak larangan untuk Queensland

Larangan impor sapi Australia juga terasa di tempat pelelangan (saleyard) Dalrymple di Charters Towers, Queensland Utara.

Saleyard dimiliki dan dioperasikan oleh Charters Townsville Regional Council, yang telah memastikan fasilitas tersebut bebas dari penyakit LSD.

"Kami jelas prihatin tapi belum khawatir tentang perkembangan ini, masih bersikap menunggu dan melihat," kata Wakil Walikota Graham Lohmann.

"Setahu saya, ini pertama kalinya kami mengalami insiden terkait ekspor ke Indonesia," katanya.

"Dalrymple tetap bebas dari penyakit LSD, dan tidak ada alasan untuk khawatir di antara produsen ternak tentang integritas tempat pelelangan Dalrymple."

Tidak seperti Australia Barat dan Northern Territory — tempat tiga fasilitas ekspor lainnya yang ditangguhkan berada — Queensland tidak memiliki pilihan lain untuk mengekspor sapi hidup.

Produsen ternak di negara bagian Australia Barat dan Queensland sangat terpukul karena penangguhan impor sapi oleh Pemerintah Indonesia secara tiba-tiba dengan alasan ditemukan penyakit kulit menggumpal (LSD) pada ternak yang dikirim dari Australia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News