Fasilitas Eskpor Sapi Australia Sangat Terpukul Akibat Larangan Pemerintah Indonesia
"Tahun lalu, mungkin sekitar 30 persen sapi dari sini masuk ke Indonesia," jelas Liam Kirkwood.
"Sedangkan pada paruh pertama tahun ini, di luar Queensland Utara, mungkin sudah 80 persen. Bahkan ada sapi yang minggu lalu baru masuk ke Dalrymple untuk tujuan Indonesia," katanya.
"Kami benar-benar terjepit di tengah dan mengharapkan pesanan akan tetap ada di waktu-waktu mendatang."
Menurut Kirkwood, tanpa batas waktu penangguhan impor yang jelas, industri ekspor ternak tidak dapat bertahan terlalu lama.
"Kami berharap larangan ini tidak lebih dari beberapa minggu karena peternak perlu menyiapkan sapinya untuk dipasarkan selama bulan depan," katanya.
Penangguhan impor tersebut juga menimbulkan kekhawatiran tentang langkah-langkah biosekuriti di tempat pelelangan Dalrymple.
"Pemerintah Charters Towers perlu proaktif untuk memastikan bahwa ternak ekspor dan ternak komersial yang masuk ke sini dipisahkan semaksimal mungkin," kata Liam Kirkwood.
Wakil Wali kota Lohmann mengatakan pihaknya sedang dalam proses untuk mengembangkan rencana induk tempat pelelangan Dalrymple yang baru.
Produsen ternak di negara bagian Australia Barat dan Queensland sangat terpukul karena penangguhan impor sapi oleh Pemerintah Indonesia secara tiba-tiba dengan alasan ditemukan penyakit kulit menggumpal (LSD) pada ternak yang dikirim dari Australia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara
- Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina
- Australia Juara Menangkap Pengunjuk Rasa Lingkungan