Fasilitas Karantina Australia Dipenuhi Pasien Positif COVID-19 Sejak Jumlah Kasus di India Meningkat

Kabinet Nasional Australia telah menyetujui pemotongan jumlah penerbangan dari India sebesar 30 persen melihat semakin banyaknya jumlah pelaku perjalanan dari negara tersebut yang positif COVID-19.
Tindakan ini diambil oleh Pemerintah Australia setelah Asosiasi Kedokteran Australia Australia Utara mengatakan para pemimpin negara tersebut harus segera membuat keputusan dengan naiknya jumlah kasus COVID-19 di fasilitas karantina Howards Springs.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan frekuensi penerbangan akan dikurangi baik pada penerbangan pemulangan yang diadakan oleh pemerintah, serta penerbangan komersil ke Sydney.
"Kami juga akan membatasi pengecualian keberangkatan bagi warga Australia yang bepergian ke negara dengan risiko tinggi," katanya.
Kabinet Nasional Australia juga telah menyetujui aturan baru yang akan diberlakukan bagi penumpang dari negara berisiko tinggi COVID-19, termasuk India.
Aturan tersebut adalah agar penumpang mengembalikan hasil tes negatif COVID-19 selama 72 jam terakhir sebelum penerbangan ke Australia.
"Aturan ini dibuat untuk memastikan bahwa di tempat duduk di pesawat akan diisi oleh warganegara dan warga tetap Australia yang tidak berasal dari negara berisiko COVID-19 tinggi," kata PM Scott Morrison.
India telah melaporkan . Ini merupakan penambahan jumlah kasus terbanyak di seluruh dunia yang pernah ada.
Kabinet Nasional Australia telah menyetujui pemotongan jumlah penerbangan dari India sebesar 30 persen melihat semakin banyaknya jumlah pelaku perjalanan dari negara tersebut yang positif COVID-19
- Dunia Hari Ini: Puluhan Tewas Setelah Kereta di Pakistan Dibajak
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di Afrika Selatan, 12 Orang Tewas
- Siklon Alfred 'Tak Separah yang dibayangkan', Warga Indonesia di Queensland Tetap Waspada
- Dunia Hari Ini: Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap di Bandara
- 'Selama Ini Ternyata Saya Dibohongi': Kerugian Konsumen dalam Dugaan Korupsi BBM
- Keberadaan Seorang Warga Indonesia di Tasmania Sempat Dikhawatirkan