Fastwork Raih Pendanaan Seri A USD 4,8 Juta

jpnn.com, JAKARTA - Platform freelance online Asia Tenggara Fastwork hari ini mengumumkan pendanaan Seri A senilai USD 4,8 juta yang dipimpin perusahaan modal ventura regional Gobi Partners dengan partisipasi dari Vickers Venture Partners, LINE Ventures, Partech Partners, dan lainnya.
Jumlah total pendanaan naik menjadi 5,5 juta dolar AS hingga saat ini. Didirikan pada 2015 oleh sekelompok insinyur dan entrepreneur dari Silicon Valley dan New York, Fastwork adalah salah satu platform freelancing profesional terbesar di Asia Tenggara.
Berdasarkan jumlah pengguna dan proyek yang diselesaikan, perusahaan ini telah tumbuh 1.100% dalam pendapatan sejak Desember 2017/
Perusahaan tersebut saat ini mempekerjakan lebih dari 50 orang di Indonesia dan Thailand.
“Kami senang dapat bermitra dengan Gobi dan bersemangat untuk memperluas jangkauan kami dengan meluncurkan produk baru, memasuki pasar baru, dan membangun pengalaman end-to-end bagi 80 juta bisnis di Asia Tenggara,” ujar Vasa S Iamsuri, Pendiri & CEO Fastwork.
Sementara itu, partner Ventura Gobi, Arya Masagung, mengatakan, UKM saat ini tumbuh dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya di negara berkembang.
"Sebagai akibatnya, terjadi kekurangan bakat dan keterampilan sumber daya untuk mendukung pertumbuhan mereka. Oleh karena itu, platform freelance seperti Fastwork sangat dicari karena kemampuan mereka untuk menjembatani antara UKM dan freelancer/ agen outsourcing," ujarnya.
"Perusahaan seperti Fastwork menjadi semakin penting seiring perekonomian freelance yang terus berkembang di kawasan ini," tambah Terence Sim, Associate Director Vickers Venture Partners.
Perusahaan seperti Fastwork menjadi semakin penting seiring perekonomian freelance yang terus berkembang di kawasan Asia Tenggara.
- Transaksi Lewat Pegadaian Digital Cepat, Aman dan Tanpa Ribet
- Elnusa Petrofin Terus Dukung Ketahanan Energi dan Ekonomi Lokal di Wilayah Kalbar
- UMKM Mawar Merah Binaan PT PLN IP UBH Berpartisipasi di Bazar Jakarta Entrepreneur
- Ekonom Ini Menilai Komisi Ojol tak Perlu Diatur Pemerintah
- Equity Life Indonesia Gandeng Bank Maspion Merilis Produk Asuransi Jiwa
- Ini Upaya Bea Cukai Memperkuat Eksistensi Komoditas Unggulan Sulut di Pasar Global