Fat Filler Berteknologi Jerman, Inovasi Perawatan Kecantikan dr. Ayu Widyaningrum

Fat Filler Berteknologi Jerman, Inovasi Perawatan Kecantikan dr. Ayu Widyaningrum
Ilustrasi perawatan Fat Filler. Foto: Tim Widya Aesthetic Clinic,

"Hanya berupa bekas lubang kecil, karena alat kanula liposuction sangat mini dan ukurannya mungkin sekitar 0,2 milimeter saja," tutur pemilik klinik kecantikan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan tersebut.

Teknologi Fat Filler diyakini Dokter Ayu dapat mengurangi pemakaian filler-filler dan simulator kolagen yang beredar karena berbahaya dan memiliki efek granuloma, bleber dan asimetris.

Dia menyatakan efek samping dari Fat Filler sangat minim, hanya sedikit bengkak dan memar, yang akan hilang dalam 3 hari.

Namun, perlu diketahui, perawatan Fat Filler ini bersifat semi permanen, karena bahannya pure berasal dari lemak tubuh pasien.

Oleh karena itu, pasien yang kehilangan berat badan secara drastis, dapat menghilangkan lemak akan yang tertanam melalui proses Fat Filler.

Jika hal tersebut terjadi, maka diperlukan perawatan ulang untuk mengembalikannya.

"Efek samping lainnya mungkin nyeri ketika selesai melakukan tindakan pengambilan lemak pada pinggul dan perut bawah pasien," ujar Dokter Ayu.

"Nyerinya hanya bertahan sebentar, kayak kram kecil dan akan hilang juga dalam  tiga hari. Hal ini dikarenakan lemaknya berasal dari tubuh pasien dan akan kembali ke tubuh pasien. Jadi lebih alami,” katanya menjelaskan. (mcr31/jpnn)

Fat Filler dengan sentuhan teknologi Jerman, inovasi perawatan kecantikan terbaru dari dr. Ayu Widyaningrum.


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News