Fathanah Anggap 14 Tahun Penjara Terlalu Berat
jpnn.com - JAKARTA - Terdakwa kasus suap pengurusan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian dan tindak pidana pencucian uang, Ahmad Fathanah, menganggap putusan hukuman penjara 14 tahun untuknya sangat berat. Meski demikian, kolega dekat Luthfi Hasan Ishaaq itu mengaku tak kecewa dengan putusan majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta yang dibacakan Senin (4/11).
"Saya keberatan, saya tidak mengatakan kecewa, saya mengatakan berat," kata Fathanah usai menjalani persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (4/11).
Meskipun merasa keberatan, Fathanah mengaku dirinya bukanlah seorang korban. "Itu yang namanya korban, binatang bukan manusia," ujarnya.
Fathanah pun mengaku berusaha untuk bersabar menerima vonis untuknya. "Saya akan berusaha untuk tetap bersabar, mudah-mudahan ini bagian dari hati kecil saya untuk berprasangka baik pada semua pihak," katanya.
Seperti diketahui, Fathanah divonis bersalah karena korupsi dan melakukan tindak pidana pencucian uang sehingga dijatuhi hukuman 14 tahun penjara, denda Rp 1 miliar subsider enam bulan kurungan. Dalam tindak pidana korupsi, ia terbukti melanggar Pasal 12 huruf a Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
Sementara itu, dalam kasus tindak pidana pencucian uang, Fathanah dinilai terbukti melanggar Pasal 3 Undang-undang Nomor 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo 65 ayat (1) KUHP. Hakim menilai Fathanah melakukan pencucian uang senilai Rp 38,709 miliar. (gil/jpnn)
JAKARTA - Terdakwa kasus suap pengurusan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian dan tindak pidana pencucian uang, Ahmad Fathanah, menganggap
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tingkatkan Bantuan Pengamanan, PTPN IV Jalin MoU dengan Polda Sumut
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi