Fatih Bilingual School Menggelar Konferensi Pendidik Nusantara, Catat Tanggalnya
jpnn.com, JAKARTA - Sudah banyak pemerhati dan praktisi pendidikan mengkaji pro dan kontra dari proses belajar dari rumah (BDR) yang diterapkan selama masa pandemi COVID-19.
Salah satu kesimpulan yang mengemuka bahwa pelaksanaan BDR telah memperlebar ketimpangan dalam mengakses pendidikan berkualitas.
Murid yang berada dalam situasi kurang beruntung berpotensi mengalami penurunan kemampuan belajar (learning loss).
Ketimpangan pembelajaran yang terjadi di antara murid-murid dengan latar belakang sosial-ekonomi yang berbeda juga akan semakin melebar.
Direktur Sekolah Fatih Bilingual School Nurhadi Hafman mengatakan, untuk mengatasi ketimpangan tersebut diperlukan strategi yang tepat dalam merespon efek disparitas BDR yang muncul ketika sekolah kembali melakukan tatap muka bertahap.
"Dalam merumuskan strategi yang tepat diperlukan berbagai sudut pandang dalam melakukan evaluasi pembelajaran jarak jauh maupun persiapan menuju masa transisi dalam pembukaan sekolah kembali. Baik dari para guru, peneliti, orang tua, psikolog dan bahkan siswa sendiri," kata Nurhadi dalam keterangan resminya, Kamis (31/12).
Sebagai sebuah lembaga pendidikan, lanjutnya, Fatih Bilingual School, ingin memberikan dukungan dalam proses mencari strategi yang tepat dalam proses pembelajaran jarak jauh dan mengkaji proses persiapan menuju masa transisi dalam pembukaan sekolah.
Fatih Bilingual School akan menyelenggarakan Konferensi Pendidik Nusantara (KPN), yang merupakan sarana untuk berdiskusi, berbagi praktik baik, dan untuk meningkatkan pemahaman para insan pendidik dari seluruh Indonesia.
Fatih Bilingual School akan menyelenggarakan Konferensi Pendidik Nusantara atau KPN yang dilaksanakan secara daring.
- Mendiktisaintek: Pendidikan Ampuh Mencegah Radikalisme dan Terorisme
- Nasabah PNM Mekaar Asal Lampung Raih Penghargaan Aksi Nyata Bela Negara
- BNI, CIMB Niaga, & CIMB Niaga Finance Salurkan Bantuan kepada Siswa di NTT
- Sebegini Donasi MSIG Life untuk Makanan Bergizi & Pendidikan Anak Pra-Sejahtera
- Novita Hardini Sebut PPN 12 Persen Berdampak pada Akses Pendidikan Berkualitas
- Ibas Ingatkan Kelebihan & Risiko Teknologi AI bagi Pendidikan