Fatimah binti Maimun, Makam, dan Kontroversi Nisannya

Fatimah binti Maimun, Makam, dan Kontroversi Nisannya
Kompleks Makam Leran di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Foto: cagarbudaya.kemdikbud.go.id

Keluarga Ler itulah yang diyakini datang ke Jawa, lalu membangun sebuah desa bernama Lorin di Gresik. Kini, desa itu lebih dikenal dengan nama Leran.

Situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mendedahkan analisis lain soal makam Fatimah binti Maimun. Rujukan situs itu adalah hasil penelitian JP Moquette.

Ilmuwan berkebangsaan Belanda itu merupakan peneliti pertama yang meriset makam Leran.

Dia menuangkan hasil penelitiannya menjadi sebuah karya tulis bertitel 'De Oudste Mohammedaansche Inscriptie op Java end Madura de Graafsteen te Leran' pada 1912.

Menurut Moquette, Kompleks Makam Leran dalam kondisi memprihatinkan saat pertama kali ditemukan.

Batu-batu nisannya berantakan karena tidak berada di tempat aslinya, sedangkan dinding bangunannya retak, bahkan ada yang runruh.

Adapun atap cungkup permakaman itu tersisa seperempatnya.

Banyak batu berserakan di sekitar dinding cungkup.

Sejarah penyebaran Islam di Nusantara mencatat nama Fatimah binti Maimun. Ada batu nisan bertuliskan namanya di Kompleks Makam Leran, Kabupaten Gresik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News