Fatimah binti Maimun, Makam, dan Kontroversi Nisannya

Fatimah binti Maimun, Makam, dan Kontroversi Nisannya
Kompleks Makam Leran di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Foto: cagarbudaya.kemdikbud.go.id

Moquette juga meneliti inskripsi kuno di Kompleks Makam Leran.

Dia berkesimpulan bahwa kompleks makam itu kental dengan pengaruh Hindu.

Artikel karya Moquette juga membeber cerita rakyat yang melingkupi kompleks kuburan itu.

Namun, hal yang lebih penting ialah pendapat Moquette tentang angka pada nisan Fatimah binti Maimun bin Hibatallah itu, yakni 495 Hijriah atau 1101 Masehi.

Akan tetapi, peneliti asal Prancis Paul Ravaisse punya pendapat lain soal angka itu.

Menurutnya, angka yang tertera pada nisan itu ialah 475 H atau 1082 M.

Ravaisse juga berpendapat bahwa nisan itu dari batu kapur gelap yang bisa ditemukan di Pulau Jawa dan Sumatera.

Pendapatnya didasarkan pada geolog dari Belanda, E.C. Abendanon, yang bekerja di Indonesia.

Sejarah penyebaran Islam di Nusantara mencatat nama Fatimah binti Maimun. Ada batu nisan bertuliskan namanya di Kompleks Makam Leran, Kabupaten Gresik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News