Fatwa MUI Jadi Rujukan Umat Islam Hadapi Pandemi Covid-19
Sehingga pemakaman jenazah dilakukan oleh orang yang mengerti dan menyelenggarakan dengan aman.
"Untuk vaksin, saya sudah minta (MUI) dilibatkan dari mulai perencanaan, pengadaan vaksin, kemudian pertimbangan kehalalan vaksin, audit di pabrik vaksin termasuk kunjungan ke fasilitas vaksin di RRT (Republik Rakyat Tiongkok). Kemudian juga terus mensosialisasikan ke masyarakat dalam rangka vaksinasi," terang Ma’ruf.
Masalah kehalalan, Ma'ruf menekankan bahwa vaksin Covid-19 yang akan diberikan ke masyarakat harus mengantongi sertifikat halal dari lembaga yang memiliki otoritas, dalam hal ini Majelis Ulama Indonesia.
"Tetapi kalau tidak halal, namun tidak ada solusi selain vaksin itu, maka dalam situasi darurat bisa digunakan dengan penetapan yang dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia," tegasnya.
Dia lantas berpesan agar masyarakat tetap istikamah dan tidak boleh menyerah. Harus terus semangat menegakkan protokol kesehatan. Kepada para petugas diminta sosialisasi secara masif berikut edukasi tentang upaya pemerintah.
BACA JUGA: Beri Keterangan Berbelit-belit, Ditetapkan Tersangka, AC Ngotot Bantah Membunuh si Cantik Nur Fitri
“Lakukan pendekatan dengan baik terutama daerah-daerah sumber penularan,” tandas Ma’ruf. (cuy/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Wapres Ma’ruf Amin menegaskan bahwa peran MUI sangat sentral dalam penanganan Covid-19. Salah satunya dalam fatwa penanganan hingga halal tidaknya vaksin Covid-19.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Gerakan Boikot Jangan Dimanfaatkan untuk Persaingan Bisnis
- AHF Indonesia Dorong Peran Asia dalam WHO Pandemic Agreement
- Setahun Fatwa MUI, Ribuan Santri Gelar Aksi Boikot Produk Israel
- Menkes Dorong Kemandirian Produksi Vaksin Dalam Negeri
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19
- Fatwa Baru MUI Ajak Masyarakat Dukung Brand yang Penuhi 10 Kriteria Produk Nasional