Fauzi atau Jokowi?
Konkret versus Media Darling
Rabu, 19 September 2012 – 07:16 WIB
Sementara itu, Ketua Aliansi Masyarakat Jakarta (Amarta) M Rico Sinaga menilai, popularitas seorang tokoh memang menentukan dalam meraup suara. Namun yang harus dipikirkan tentang nasib Jakarta ke depan.
Jakarta harus tetap membangun dan menyelesaikan program yang sudah berjalan. Mengingat sudah menjadi rahasia umum, setiap pergantian pemimpin, tahapan pembangunan sudah dapat dipastikan akan berhenti dan berganti konsep.
Akibatnya, pembangunan Jakarta akan mulai dari titik nol. Pembangunan yang sudah berjalan menjadi mubazir. “Pemilih Jakarta sudah cerdas. Tentunya tidak akan memilih yang seperti penjual obat dan hanya sibuk dengan pencitraan saja,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Komite Pemantau dan Pemberdayaan Parlemen Indonesia (KP3I) Tom Pasaribu menilai, keberhasilan pembangunan di Jakarta selama ini tidak terlepas dari keberhasilan gubernur sebelumnya, yakni Sutiyoso. Begitupun sebaliknya.
DUA pasangan calon yang tengah bertarung di Pilkada DKI putaran kedua yakni Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dan Jokowi-Ahok, memiliki keunggulan masing-masing
BERITA TERKAIT
- Anies Siapkan Tim Sinkronisasi untuk Sesuaikan Program APBD DKI
- Resmi! Anies-Sandi Sebagai Gubernur dan Wagub DKI Terpilih
- Terimalah...Permohonan Maaf dari Sandiaga Uno
- Ahok-Djarot Absen Dalam Penetapan Anies-Sandi Sebagai Pemenang
- Massa Aksi 55 Siap Terima Apa pun Putusan Majelis Hakim
- Anies-Sandi Hadir, Ahok-Djarot Absen