Fauzi Bowo-Prijanto Perlu Reposisi Radikal
Jumat, 07 Oktober 2011 – 06:58 WIB
Sementara itu, Pengamat Kebijakan Publik Andrinof Chaniago menilai bahwa birokrasi pelayanan di DKI masih banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Artinya, pelayanan oleh para birokrat belum terlihat kemajuannya. ’’Pelayanan masih sering error,’’ tutur dia.
Baca Juga:
Kondisi mental birokat yang dipimpinan Gubernur Fauzi Bowo, ambung Andrinof, hingga kini relatif rendah. Tidak sesuai dengan kondisi alokasi anggaran yang sangat besar. Hal ini terjadi lantaran proses rekrutmen masih sarat kolusi dan nepotisme. “Mutasi atau promosi banyak kolusi. Sehingga kualitas rendah,” tandasnya.
Tak hanya itu, kata Andrinof, para pejabat di sebagian instansi Pemprov DKI juga kerap dominan dengan gaya birokrat. Sehingga pelayanan tidak berjalan maksimal. “Seperti mengurus administrasi misalnya, masih banyak terbentur oleh sikap pejabat yang arogan,” pungkasnya.
Roda pemerintahan daerah tentunya akan berjalan bila didukung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) yang bekerja keras, dan penuh loyalitas. Di antaranya, Dinas Pekerjaan Umum DKI yang terbukti sukses dalam pembangunan sejumlah infrastruktur seperti jalan layang non tol yang berfungsi mengurangi kemacetan, dan pembangunan Banjir Kanal Timur (BKT) untuk mengatasi banjir.
JAKARTA - Di tahun keempat kepemimpinan Gubernur Fauzi Bowo, sejumlah kalangan berpendapat masih perlunya perbaikan kinerja aparatur di sejumlah
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS