FBI Bantu Bebaskan Manohara
Senin, 01 Juni 2009 – 08:40 WIB
"Setelah Manohara berhasil diamankan, pihak keluarga segera menjemput Manohara di Hotel Royal Plaza Singapura," paparnya menjelaskan.
Dia menjelaskan, kedatangan Manohara ke Jakarta sekitar pukul 07..30 WIB tanpa didampingi oleh suaminya, maupun perwakilan dari pihak kerajaan Kelantan. Kemudian Manohara mendatangi Markas Laskar Merah Putih, Jalan Biak, Petojo, Jakarta Pusat untuk melakukan jumpa pers. Lalu pulang ke rumahnya untuk istirahat sejenak. Siang harinya Manohara didampingi oleh ibunya kembali mendatangi Laskar merah Putih untuk kembali menggelar jumpa pers. Untuk sementara, Manohara akan tinggal di rumah Daisy di Kawasan Slipi, Jakarta Barat hingga masalah ini selesai. "Manohara dalam kondisi sehat dan senang sekali karena bisa berkumpul bersama keluarganya," ungkapnya.
Menanggapi mengenai penganiayaan, yang dialami oleh Manohara. Andre mengatakan, hingga saat ini penganiayaan yang dialami oleh Manohara baru berbentuk kekerasan dan perbuatan tidak menyenangkan pada hubungan suami istri. "Namun mengenai penyiletan yang dilakukan pada dada Manohara, kami belum sempat mememinta keterangan hingga sejauh itu," katanya sambil tersenyum.
Menurut Manohara yang saat itu mengenakan gaun krem dengan motif bunga-bunga merah dipadu cardigan coklat mengatakan, dirinya akan mengajukan gugatan cerai kepada suaminya, Pangeran Kerajaan Kelantan, Malaysia Tengku Muhammad Fakhry. Karena, dirinya sudah tidak mencintai lagi suaminya yang baru menikah seumur jagung tersebut. "Saya dari dulu ingin cerai, karena sering mendapatkan tindakan kekerasan dari suami," katanya pada saat jumpa pers di kantor laskar Merah Putih.
JAKARTA - Drama "pembebasan" Manohara Odelia Pinot dari kunngkungan Kesultanan Kelantan, Malaysia, berlangsung dramatis. Sempat memberontak
BERITA TERKAIT
- Nikson Matuan Digiring ke Polda Papua, Brigjen Faizal: Setiap Simpatisan KKB Ditindak Tegas
- Menteri ESDM Bahlil Diminta Luruskan Penonaktifan Dirjen Migas
- Margarito: Dominus Litis di RKUHAP Ciptakan Kewenangan Berlebihan
- Bakul Budaya Rayakan Capgome di Kampus UI
- Belajar dari Jepang, Program MBG Perlu Kolaborasi Semua Pihak
- Advokat Pertanyakan Urgensi Hak Imunitas Jaksa: Lebih Baik Dihilangkan