FBI Bekuk 36 Karyawan Boeing
Karena Terlibat Transaksi Narkoba
Sabtu, 01 Oktober 2011 – 06:26 WIB
PHILADELPHIA - Sekitar 37 orang terjaring razia antinarkoba yang dilancarkan FBI dan DEA di salah satu pabrik Boeing di Ridley Park, Delaware County, Negara Bagian Pennsylvania, Amerika Serikat (AS), Kamis waktu setempat (29/9). Selain pemakai, petugas juga menangkap bandar di pabrik yang memproduksi pesawat militer tersebut.
"Transaksi obat-obatan terlarang di area ini mendatangkan risiko berbahaya bagi para pemakainya dan masyarakat pada umumnya," kata Vito S. Guarino, agen DEA yang terlibat dalam razia tersebut. Meski berhasil menjaring banyak orang, dia menegaskan bahwa aktivitas ilegal di pabrik Boeing itu bukanlah bagian dari sindikat narkoba internasional.
Baca Juga:
Sebanyak 23 orang dari 37 yang tertangkap Kamis lalu diidentifikasi sebagai bandar. Sebab, mereka mendistribusikan obat-obatan terlarang, yang sejatinya hanya bisa dibeli dengan resep dokter, secara ilegal. Sedangkan, 14 orang sisanya adalah konsumen obat-obatan terlarang itu. Beberapa diantaranya bahkan masuk kategori pelanggan karena sudah berkali-kali membeli narkoba tersebut.
Menurut Guarino, sebagian besar obat yang diperjualbelikan secara ilegal di pabrik tersebut adalah jenis painkiller (penawar rasa sakit). Diantaranya fentanyl dan oxycodone. Hingga kemarin (30/9), 36 orang yang terjaring razia masih ditahan dan menjalani pemeriksaan. Tapi, ada satu orang yang tidak ditahan tanpa alasan yang jelas.
PHILADELPHIA - Sekitar 37 orang terjaring razia antinarkoba yang dilancarkan FBI dan DEA di salah satu pabrik Boeing di Ridley Park, Delaware County,
BERITA TERKAIT
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29
- Prabowo Ingin Berguru dari China Cara Mengatasi Kemiskinan
- Inilah Misi Prabowo ke China, Ada soal Pemberantasan Kemiskinan