FBI Menuduh Peretas Korea Utara Atas Serangan Siber WannaCry

Peretasan itu termasuk empat film Sony yang belum dirilis, di antaranya Annie, dan satu yang ada di bioskop, film Brad Pitt, Fury, dan merugikan perusahaan puluhan juta dolar.
"Ini adalah salah satu investigasi siber paling rumit dan terlama yang dilakukan oleh departemen," kata asisten jaksa umum untuk keamanan nasional John Demers.
Para pejabat AS percaya bahwa peretasan Sony adalah retribusi untuk The Interview, sebuah film komedi yang dibintangi Seth Rogen dan James Franco dan berpusat pada rencana untuk membunuh pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

Sony membatalkan rilis teatrikal film tersebut di tengah ancaman bagi penonton bioskop tetapi merilisnya secara online melalui YouTube dan situs lainnya.
Pengaduan pidana, diajukan di Los Angeles, menuduh para peretas melakukan beberapa serangan dari 2014 hingga 2018. Penyelidikan masih berlanjut.
Ini adalah pertama kalinya Departemen Kehakiman AS mengajukan tuntutan pidana terhadap seorang peretas yang dikatakan berasal dari Korea Utara.
Dalam beberapa tahun terakhir departemen itu telah menuduh peretas dari China, Iran, dan Rusia dengan harapan secara terbuka mempermalukan negara-negara lain yang mensponsori serangan dunia maya terhadap perusahaan AS.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia