FBI Selidiki Ambruknya Raksasa Keuangan
Indikasi Penipuan, Pejabat Perusahaan Palsukan Nilai Aset
Kamis, 25 September 2008 – 13:15 WIB
Sebelumnya, Direktur FBI Robert Mueller mengungkapkan, penyelidikan diarahkan apakah di antara lembaga keuangan yang diselidiki itu telah menyajikan laporan keuangan yang menyesatkan mengenai aset-aset mereka. Mueller menjelaskan, perburuan FBI terhadap orang-orang yang terkait dengan krisis kredit properti bermasalah, difokuskan pada dugaan penipuan laporan keuangan, insider trading (praktik transaksi berdasarkan informasi dari pihak di dalam perusahaan), serta kemungkinan tidak adanya keterbukaan informasi yang cukup memadai.
Penyelidikan FBI diduga dijalankan sejalan dengan pembahasan di Kongres mengenai persetujuan atas rencana pemerintah mengambil alih kredit-kredit bermasalah dari lembaga-lembaga keuangan besar, agar tak ambruk dan meruntuhkan sistem finansial AS. Rencana penyelamatan itu melibatkan dana raksasa sampai USD 700 miliar.
Pembahasan proposal pemerintah AS itu menemui hambatan di Kongres AS. Sangat mungkin rencana pemerintah tersebut berubah signifikan. Menyikapi hal itu, Gubernur Bank Sentral AS Ben Bernanke mengingatkan anggota Kongres mengenai risiko terjadinya resesi, yang ditandai dengan melonjaknya pengangguran dan meningkatnya penyitaan rumah.
Namun, para politikus berpengaruh di Kongres, baik dari Demokrat maupun Republik, menuntut perubahan atas klausul rencana penyelamatan oleh Gedung Putih. Bahkan, anggota Kongres dari Partai Republik meragukan prospek intervensi pemerintah federal ke pasar modal. Senator Partai Demokrat Chris Dodd menegaskan, proposal pemerintahan Bush sama sekali tidak bisa diterima. Senada dengan itu, Senator Partai Republik Richard Shelby meminta pemerintah melihat alternatif tindakan lain.
WASHINGTON – Bertumbangannya lembaga keuangan kelas gajah AS diduga tidak murni dipicu oleh kondisi ekonomi yang buruk. Biro Penyelidik Federal
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer